Asia Pacific Investama (MYTX) terbitkan PUT III untuk menutup utang



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) bakal menggunakan sebagian besar dana Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk menutup utang perusahaan yang bakal jatuh tempo 31 Desember 2018. Jumlah yang ditawarkan pada PUT III, sebanyak banyaknya adalah 6.966.666.241 lembar saham. Saham yang akan diterbitkan dengan Nama Seri C itu, setara dengan 82,61% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah PUT III dengan nilai nominal dan harga pelaksanaan Rp 100.

Dengan begitu MYTX berpotensi memperoleh dana sebanyak banyaknya Rp 696,66 miliar dari pelaksanaan aksi korporasi tersebut. Penggunaan dana nantinya akan dialokasikan ke dalam empat hal. Pertama, sekitar 45% dana PUT III akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada PT Indah Jawa Investama (IJI) yang diberikan sejak 31 Agustus 2018.

Di mana, jumlah utang saat ini jika dibayar sebagian mencapai US$ 20 juta, dengan bunga 4,2% dan bakal jatuh tempo 31 Desember 2018. Kedua, sekitar 10% dana PUT III akan digunakan untuk membayar utang MYTX kepada PT World Harvest Textile (WHT) selaku penguasa 77,54% saham emiten itu.


Dengan jumlah utang saat ini jika dibayarkan sebagian mencapai US$ 4,71 juta, tanpa adanya bunga pinjaman dan akan jatuh tempo 31 Desember 2018. Adapun kurs yang digunakan dalam transaksi PUT III nanti yakni Rp 15.500 per dolar AS. Selanjutnya, MYTX akan menggunakan 35% dana hasil PUT III untuk membeli 8.326.294.136 lembar saham yang dimiliki WHT pada PT Apac Inti Corpora (AIC), atau setara 50,43%. Terakhir, sisa dana PUT III yang tinggal 10% akan digunakan untuk menambah modal kerja di AIC dalam bentuk setoran modal. Di sisi lain, perusahaan itu juga akan menghadapi berbagai risiko ke depan, baik risiko yang berkaitan dengan Perseroan itu, dan entitas anak usaha, maupun risiko yang berhubungan dengan saham.

Dari sisi risiko perseroan dan entitas anak usaha di antaranya, fluktuasi harga komoditas, fluktuasi nilai tukar, risiko bahan baku, persaingan pasar, kebijakan perdagangan dunia dan tuntutan konsumen. Sedangkan risiko yang berhubungan dengan saham, di antaranya harga perdagangan saham yang dapat berfluktuasi secara signifikan, sehingga nilai pasar investasi ikut berfluktuasi, penerbitan atau penjualan saham MYTX di masa mendatang yang bakal berdampak signifikan terhadap harga perdagangan saham Perseroan itu.

Begitu juga terkait hak para pemegang saham yang berencana untu menggunakan hak mereka dalam penawaran HMETD dan dapat menyebabkan kepemilikan saham mereka terdilusi, serta risiko hukum Indonesia yang berbeda dengan hukum di wilayah lainnya untuk menghadiri dan memberikan suara pada RUPS, serta kemampuan MYTX untuk membayar dividen di masa mendatang. ""Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan sedapat mungkin berupaya untuk mengantisipasi dan mempersiapkan penanganan atas risiko-risiko tersebut, sehingga meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul," jelas MYTX dalam pernyataannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini