Asia Pulp and Paper: Industri bubur kertas dan kertas akan stagnan di semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, memproyeksikan industri bubur kertas dan kertas di semester depan tidak akan banyak berubah.

Meski diproyeksikan akan sama saja dengan semester sebelumnya, Direktur Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata masih optimistis industri bubur kertas dan kertas di Indonesia masih memiliki kesempatan untuk berkembang.

"Pasar pulp and paper di Indonesia dan di dunia, khususnya di negara-negara tertentu yang berkembang masih memiliki potensi," kata Suhendra ketika ditemui Kontan.co.id, Minggu (23/6). Ia menambahkan, seiring berkembangnya industri, bisnis APP Sinar Mas pun ikut berkembang.


Suhendra juga optimistis harga jual kertas di semester II 2019 ini akan membaik meski sempat sedikit terkoreksi di semester I. "Sejauh ini agak turun tipis dibandingkan sebelumnya. Kami berharap akan membaik nanti," katanya.

Menurut data yang dihimpun Kontan.co.id, harga jual kertas pada tahun 2018 senilai US$ 825 per ton, naik 7,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 764 per ton.

Sebagai gambaran, APP Sinar Mas memiliki dua anak perusahaan yakni PT Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP). Tercatat, dari penjualan PT Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) sepanjang kuartal I 2019, kontribusi produk kertas sebesar US$ 278,73 ribu, naik tipis dari penjualan sebelumnya yang sebesar US$ 250,35 ribu. 

Sedangkan, penjualan dari produk kertas industri dan pengemasan sebesar US$ 28,23 ribu dari sebelumnya yang sebesar US$ 25,55 ribu. Adapun total penjualan TKIM di kuartal i 2019 yakni US$ 306,97. 

Sementara itu, tercatat total penjualan PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) sebesar US$ 776,04 ribu. Sebesar US$ 187,61 ribu disumbangkan oleh penjualan produk pulp. Penjualan kertas budaya, kertas industri, dan tisu sebesar US$ 295,69 ribu, sementara sisanya disumbangkan oleh produk lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi