Asia Putra Perkasa luncurkan motor matik baru



JAKARTA. Produsen sepeda motor PT Asia Putra Perkasa (APP) meluncurkan varian terbaru matik KTM Paris yang mengusung citarasa Eropa. Penjualan sepeda motor yang menyasar segmen anak muda itu ditargetkan mencapai 2.000 unit per bulan.

Redy Sun, Manajer Umum Marketing PT Asean Motor Internasional, yang menjadi distributor KTM, mengatakan target penjualan itu bisa diraih dengan mengandalkan 800 outlet penjualan di seluruh Indonesia. "Segmen marketnya, masyarakat berusia 15 tahun hingga 45 tahun," kata Redy dalam acara peluncuran KTM Paris, Rabu (8/2).

Peluncuran KTM Paris merupakan kelanjutan dari varian sepeda motor matik yang diluncurkan pada bulan Juni 2011, yaitu KTM Milan. Sejauh ini, penjualan KTM Milan ke dealer mencapai 1.000 unit per bulan.


KTM Paris yang baru diluncurkan dibekali dengan mesin 125 cc yang tergolong cukup besar di kelasnya. Sepeda motor itu didukung dengan teknologi 4 langkah SOHC ditambah dengan sistim pendingin udara. Daya yang dihasilkan 4,2 kw/7.000 rpm dan torsi 8,5 Nm/7.500 rpm.

Redy mengatakan KTM Paris tersedia dalam 4 warna yaitu merah, hijau, hitam dan putih. Dari sisi desain, KTM Paris memiliki kemiripan dengan sepeda motor matik dari merek-merek Jepang. Tapi dari sisi harga selisihnya cukup jauh karena harga jual KTM Paris ke konsumen dibanderol Rp 9,6 juta.

Keunggulan KTM Paris dibanding merek lain, pabrikan berani menggaransi mesin selama tiga tahun dan servis ringan berkala gratis selamanya.

KTM sendiri merupakan merek dari prinsipal nasional, namun komponen kendaraan mayoritas diimpor dari China. Rudy mengatakan, tingkat kandungan lokal untuk KTM Paris sebesar 25%.

Willy Yaputra, Direktur Marketing PT Asean Motor Internasional, mengatakan, pabrik APP KTM berada di Cikarang dengan luas 7 hektare (ha). "Kapasitas total untuk semua tipe mencapai 15.000 unit per bulan," kata Willy.

Sejauh ini KTM sudah bisa bertahan selama 12 tahun bersaing dengan merek-merek lain terutama dari Jepang. Namun penguasaan pasar mereka sangat kecil. Menurut Willy, dari total pasar sepeda motor nasional 8 juta unit, tahun lalu penjualan KTM hanya mencapai sekitar 3.000 unit. Sedangkan target tahun ini mencapai 5.000 unit.

Willy mengakui, menembus dominasi pasar motor merek Jepang tidak mudah. Ini terlihat dari jumlah pengiriman ke diler cukup banyak, namun penjualannya seret.

Untuk itu, APP menyiasati dengan menyasar ke kelompok yang sensitif harga dan mengutamakan fungsi. Selain itu, menurut Willy, KTM juga akan terus menambah jumlah outlet penjualan resminya sekitar 50 unit pada tahun ini. Satu unit outlet penjualan membutuhkan dana sekitar Rp 100 juta.

Sekadar catatan, tahun 2011 kemarin, total penjualan motor di Indonesia mencapai sekitar 8,2 juta unit. Merek Honda masih memimpin pasar dengan total penjualan 4,27 unit, sehingga pangsa pasarnya 52,11%. Penjualan Yamaha sekitar 3,2 juta unit sehingga pangsa pasarnya sekitar 39%. Sementara di urutan ketiga adalah Suzuki dengan penjualan sekitar 500.000 unit atau sekitar 6% saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie