Asian Agri bidik 60.000 ha sawit petani swadaya



JAKARTA. Dalam rangka meningkatkan produksi crude palm oil (CPO), PT Asian Agri Group akan memperbesar porsi penyerapan tandan buah segar (TBS) dari petani swadaya. 

Bila pada akhir 2015, Asian Agri telah menyerap TBS dari petani swadaya seluas 18.600 hekatare (ha), maka pada tahun 2020, Asian Agri menargetkan bisa menyerap TBS dari lahan petani swadaya seluas 60.000 ha, atau 222% lebih luas ketimbang saat ini.

Dalam rangka mencapai target tersbut, anggota dari Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) telah mempersiapkan sejumlah langkah. Salah satunya, memastikan kalau produksi TBS dari petani swadaya ini memenuhi syarat-syarat pelestarian lingkungan. Karena itu, Asian Agri menggandeng The Sustainable Trade Initiative (IDH) dan Lembaga Swadaya Masyaraat (LSM) Setara.


Dalam kerjasama ini, Asian Agri, IDH dan Setara akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani swadaya selama tiga sampai lima tahun ke depan untuk meningkatkan produktivitas TBS mereka dan memastikan sawit mereka memenuhi syarat-syarat kelestarian lingkungan.

Direktur Asian Agri Freddy Widjaya mengatakan, pihaknya menganggarkan Rp 30 miliar untuk program pendampingan ini. 

Tujuannya adalah meningkatkan penyerapan TBS dari petani swadaya. Selama ini, 25% pasokan TBS Asian Agri berasal dari petani sawit swadaya dan 25% lagi dari petani plasma. Selama ini, Asian Agri memproduksi rata-rata 5,5 juta ton TBS, dimana sekitar 1,3 juta hingga 1,5 juta ton dipasokan dari petani swadaya.

"Dalam lima tahun ke depan, kami prediksi pasokan TBS kami lebih dari 50% berasal dari petani," ujar Freddy.

Freddy menjelaskan, kerjasama dengan petani swadaya sudah dimulai Asian Agri sejak tahun 2012. Dimana perusahaan milik Sukanto Tanoto ini bekerjasama dengan petani dengan luas lahan 2.700 ha. Dengan menjalin kemitraan, Asian Agri akan membuat komitmen untuk memastikan penyerap TBS dari petani.

Bahkan, Freddy bilang, perusahaan pemilik area perkebunan kelapa sawit sebesar 160.000 ha menyediakan kapasita pabrik CPO mereka untuk menyerap semua TBS petani swadaya. Menurutnya, sampai saat ini, kapasitas pabrik Asian Agri masih cukup besar, dan saat ini rata-rata memproduksi 1 juta ton CPO per tahun.

"Kita punya 20 PKS (Pabrik kelapa sawit), dengan kapasitas produksi bervariasi ada yang 45 ton hingga 90 ton per jam," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia