KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan televisi diprediksi akan meningkat di tahun ini. Produsen televisi melihat, ajang olahraga seperti Asian Games dan juga Piala Dunia yang diselenggarakan tahun ini menjadi pemicu lonjakan penjualan tersebut.

Hiroyoshi Suga, Presiden Direktur Panasonic Gobel Indonesia, menambahkan, kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh menjadi menjadi faktor pendorong penjualan elektronik, termasuk televisi. Melihat beberapa faktor itu, Hiroyoshi optimistis, tahun ini dapat membukukan penjualan televisi hingga dobel digit. "Kami tentu menargetkan penjualan televisi bisa tumbuh dobel digit," katanya kepada KONTAN, Selasa (30/1).

Bahkan, sebagai upaya memenuhi selera dan kebutuhan konsumen, setiap tahun Panasonic akan meluncurkan model baru. Jumlahnya antara 15 hingga 20 model baru.

Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan hal senada. Menurutnya, tahun ini penjualan televisi Sharp akan meningkat karena momentum olahraga tersebut.

Menurut Andry, kedua ajang olahraga itu memang diprediksi akan menyedot jutaan penonton di Indonesia. Andry optimistis, tahun ini Sharp akan mampu menorehkan peningkatan penjualan sebesar 10% sampai 15%. "Tahun ini diharapkan ada penjualan naik 10% sampai 15% dibanding tahun 2017," kata Andry.

Meski enggan merinci, Andry mengklaim tahun lalu penjualan televisi Sharp tumbuh lebih dari 25%. Untuk mempertahankan momentum penjualan, maka di tahun 2018 akan ada model baru yang dipersiapkan.

Kenaikan penjualan juga dibidik oleh produsen televisi Polytron. Tekno Wibowo, Direktur Marketing Polytron mengatakan, kedua ajang olahraga tersebut diharapkan mampu mendongkrak penjualan hingga 25%.

Saat ini, Polytron telah menyiapkan lima produk televisi baru yang segera dirilis di pasaran guna menyongsong perhelatan olahraga itu. Adapun konsentrasi produk yang segera dipasarkan ialah segmen televisi ukuran 32 inci, 40 inci dan 43 inci.

Smart TV bertumbuh

Dukungan penjualan TV juga dari smart TV yang di pasar global diperkirakan akan terus berkembang. Namun, di Indonesia transaksi smart TV terbilang minim. "Meski terus berkembang, pasar di Indonesia masih sekitar 10% sampai 20%," kata Hiroyoshi.

Masih rendahnya penggunaan jenis smart TV ini karena koneksi internet yang belum merata di setiap daerah di Tanah Air. Perlu diketahui, saat ini salah satu negara yang cukup banyak menggunakan smart TV ini adalah Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini