JAKARTA. Langkah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melakukan divestasi asetnya semakin nyata. Perusahaan pelat merah ini memang berencana melego kepemilikan atas sembilan ruas tol yang dikelola. Nah, ruas Tol Trans Jawa diprediksi bakal jadi incaran banyak pihak. Direktur Utama WSKT Muhammad Choliq menyebut, sudah ada dua peminat yang menyatakan ketertarikannya, yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Manajemen ASII mengakui mereka mempertimbangkan mengakuisisi salah satu ruas tol WSKT. Tapi
Head Investor Relations ASII Tira Adianti enggan menyebut ruas mana saja yang akan diincar. Yang jelas, "Kami hanya tertarik pada tol Trans Jawa,' kata dia pada KONTAN, Kamis (10/8).
Hal serupa diakui JSMR, yang hanya akan berpartisipasi pada divestasi ruas tol Trans Jawa. Sayang, baik ASII dan JSMR masih enggan merinci sisi tol mana yang diincar. Ada pun tol Trans Jawa terdiri dari KanjiPejagan, PejaganPemalang, PemalangBatang, BatangSemarang, SemarangPasuruan, PasuruanProbolinggo, Probolinggo Solo, SoloNgawi dan NgawiKertosono. Trans Jawa memang memiliki lalu lintas paling tinggi. Tira menambahkan, banyak kajian yang menjadi keputusan untuk mengakuisisi ruas tol. "Salah satunya, harus mempertimbangkan potensi
traffic ke depan," imbuh dia. Siapkan capex Sekretaris Perusahaan JSMR Agus Setiawan menambahkan, Trans Jawa merupakan koridor yang strategis sekaligus menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi. "Trans Jawa menjadi penghubung kota-kota utama di Pulau Jawa, karenanya seiring dengan perkembangan ekonomi, maka
traffic juga terus berkembang," ujar dia. Untuk melancarkan niatnya, tahun ini JSMR menyiapkan belanja modal (capex) Rp 31,5 triliun. Mayoritas capex digunakan untuk menambah portofolio jalan tol. Sementara, ASII punya anggaran Rp 2,6 triliun guna menggarap proyek jalan tol. Sekitar 50% sudah terserap di semester I-2017. Namun, manajemen belum bisa merinci apakah investasi untuk akuisisi ruas tol Trans Jawa menggunakan anggaran tersebut atau tidak. "Masih dalam kajian, belum bisa sampaikan yang konkrit," ujar Tira. Divestasi tersebut diperkirakan bakal menguntungkankan kedua belah pihak. Bagi ASII dan JSMR, portofolio ruas jalan bebas hambatan perseroan akan bertambah. Artinya, potensi pendapatan berulang atau
recurring income menggemuk. Sementara, bagi WSKT, perusahaan ini bakal memperoleh dana segar melalui divestasi tersebut. Dana itu bisa dimanfaatkkan perusahaan sebagai modal, dikombinasikan dengan pinjaman, untuk kemudian dimanfaatkan WSKT guna mengerjakan proyek lainnya.
Namun, WSKT tidak berniat menjual sembilan ruas tol tersebut secara langsung. Asal tahu saja, total investasi proyek Trans Jawa mencapai sekitar Rp 50,93 triliun. Adrianus Bias Prasuryo, Analis UOB Kay Hian bilang, WSKT saat ini masih dalam fase monetisasi asetnya. Emiten pelat merah ini berencana mengurangi 10% hingga 15% kepemilikannya di Trans Jawa. "Berdasarkan perhitungan kami, proses itu akan membuat WSKT memperoleh dana Rp 3 triliun," ujar Adrianus dalam riset 19 Juli lalu. Dana segar sebesar itu akan membuat WSKT memiliki ruang yang lebih lebar untuk mencari pinjaman perbankan ataupun dari pasar modal. Sebab, jika dana minimal Rp 3 triliun itu masuk kantong WSKR, maka
net gearing ratio akan membaik, turun jadi 0,94 kali dari sebelumnya 1,12 kali saat ini.Adrianus merekomendasikan
buy saham WSKT dengan target harga Rp 3.350 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini