JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) akan kian mengokohkan bisnisnya di sektor infrastruktur. Agustus 2014, manajemen memproyeksikan sudah bisa merampungkan proyek jalan tol Kertosono-Mojokerto seksi I. Paulus Bambang Widjanarko Eddy Santoso, Direktur ASII mengatakan, saat ini proses konstruksi seksi I sudah mencapai 99%. "Kami targetkan Agustus 2014 sudah selesai dan bisa beroperasi," ujarnya beberapa waktu lalu.Seksi I, lanjut dia, memiliki panjang 15 kilometer (km) yang meliputi ruas Kertosono-Jombang. Tahun ini, ruas tol pertama ini akan diuji coba terlebih dahulu sebelum beroperasi secaar komersil. Selanjutnya, melalui anak usaha PT Astratel Nusantara, PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), ASII akan menyelesaikan seksi II dan III. Masing-masing memiliki panjang 20 km dan 5 km.Paulus menargetkan, ruas kedua seksi ini bisa kelar pada November-Desember 2014. Dengan demikian, tahun depan seluruh ruas sudah bisa beroperasi penuh. Di tahun pertama, target lalulintas harian sekitar 23.000 kendaraan per hari. Dalam penyelesaian ruas tol ini, ASII menggelontorkan dana sekitar Rp 1,8 triliun.Tidak hanya Kertosono-Mojokerto, perusahaan juga akan melakukan ekspansi di ruas tol lain yang dimilikinya. Ruas tol itu adalah Tangerang-Merak yang dikendalikan oleh PT Marga Mandalasakti (MMS) sebagai operator. "Kami akan tambah dua hingga tiga lanjur," jelas Paulus.Total dana yang dianggarkan untuk pelebaran jalan itu sekitar Rp 500 miliar. Selain dua ruas tol itu, melalui PT Marga Trans Nusantara, Astratel memiliki 40% saham di proyek Kunciran-Serpong yang panjangnya 11,2 km. Di proyek ini, Astratel berkongsi dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).Adapun, total alokasi belanja modal (capex) ASII untuk sektor infrastruktur sebesar Rp 2,5 triliun. Sedangkan, sisanya, Rp 200 miliar untuk mendanai proyek infrastruktur lain yang dimiliki Grup Astra melalui Astratel.Beberapa bisnis infrastruktur yang sedang digeluti ASII saat ini adalah air bersih, yakni PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja). Astra bermitra dengan Suez Environment di perusahaan ini.Selanjutnya, di sektor energi, Astra memiliki perusahaan patungan dengan PT Shell Indonesia, yaitu PT Gresik Distribution Terminal (GDT). Astra mengempit 40% di perusahaan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu.Di bisnis pelabuhan dan logsitik, Astra menguasai 100% saham PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, Kalimantan Timur. Terakhir, di sektor telekomunikasi, Astra bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam bentuk investasi bagi hasil dan kerja sama operasi. Astra memulai bisnsi telekomunikasi ini dengan menyediakan layanan multi media broadband access menggunakan teknologi ADSL. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ASII kian mantap garap proyek infrastruktur
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) akan kian mengokohkan bisnisnya di sektor infrastruktur. Agustus 2014, manajemen memproyeksikan sudah bisa merampungkan proyek jalan tol Kertosono-Mojokerto seksi I. Paulus Bambang Widjanarko Eddy Santoso, Direktur ASII mengatakan, saat ini proses konstruksi seksi I sudah mencapai 99%. "Kami targetkan Agustus 2014 sudah selesai dan bisa beroperasi," ujarnya beberapa waktu lalu.Seksi I, lanjut dia, memiliki panjang 15 kilometer (km) yang meliputi ruas Kertosono-Jombang. Tahun ini, ruas tol pertama ini akan diuji coba terlebih dahulu sebelum beroperasi secaar komersil. Selanjutnya, melalui anak usaha PT Astratel Nusantara, PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), ASII akan menyelesaikan seksi II dan III. Masing-masing memiliki panjang 20 km dan 5 km.Paulus menargetkan, ruas kedua seksi ini bisa kelar pada November-Desember 2014. Dengan demikian, tahun depan seluruh ruas sudah bisa beroperasi penuh. Di tahun pertama, target lalulintas harian sekitar 23.000 kendaraan per hari. Dalam penyelesaian ruas tol ini, ASII menggelontorkan dana sekitar Rp 1,8 triliun.Tidak hanya Kertosono-Mojokerto, perusahaan juga akan melakukan ekspansi di ruas tol lain yang dimilikinya. Ruas tol itu adalah Tangerang-Merak yang dikendalikan oleh PT Marga Mandalasakti (MMS) sebagai operator. "Kami akan tambah dua hingga tiga lanjur," jelas Paulus.Total dana yang dianggarkan untuk pelebaran jalan itu sekitar Rp 500 miliar. Selain dua ruas tol itu, melalui PT Marga Trans Nusantara, Astratel memiliki 40% saham di proyek Kunciran-Serpong yang panjangnya 11,2 km. Di proyek ini, Astratel berkongsi dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).Adapun, total alokasi belanja modal (capex) ASII untuk sektor infrastruktur sebesar Rp 2,5 triliun. Sedangkan, sisanya, Rp 200 miliar untuk mendanai proyek infrastruktur lain yang dimiliki Grup Astra melalui Astratel.Beberapa bisnis infrastruktur yang sedang digeluti ASII saat ini adalah air bersih, yakni PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja). Astra bermitra dengan Suez Environment di perusahaan ini.Selanjutnya, di sektor energi, Astra memiliki perusahaan patungan dengan PT Shell Indonesia, yaitu PT Gresik Distribution Terminal (GDT). Astra mengempit 40% di perusahaan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu.Di bisnis pelabuhan dan logsitik, Astra menguasai 100% saham PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, Kalimantan Timur. Terakhir, di sektor telekomunikasi, Astra bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam bentuk investasi bagi hasil dan kerja sama operasi. Astra memulai bisnsi telekomunikasi ini dengan menyediakan layanan multi media broadband access menggunakan teknologi ADSL. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News