Asing Banyak Menadah Saham-Saham Ini Saat IHSG Turun 0,52% di Sesi I, Kamis (23/6)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada perdagangan siang ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terkoreksi 36,41 poin atau 0,52% ke level 6.947.892 pada perdagangan sesi I, Kamis (23/6).

Delapan dari 11 sektor di BEI siang ini berada di zona merah. Sektor yang turun paling dalam antara lain sektor transportasi 3,22%, sektor energi terkoreksi 1,93%. Sektor energi turun 1,93%. Sektor barang baku melorot 1.52%. Sektor teknologi melemah 0,98% dan sektor perindustrian turun 0,79%.

Total volume perdagangan saham di BEI siang ini mencapai 17,28 miliar dengan total nilai transaksi Rp 9,06 triliun. Ada 336 saham yang terkoreksi,n 157 saham yang menguat dan 167 saham yang stagnan.


Sementara itu, investor asing mencatat net sell sebesar Rp 661,7 miliar pada perdagangan sesi I, Kamis (23/6). Namun asing memanfaatkan tekanan pada IHSG dengan banyak mengoleksi saham-saham berikut ini.

Baca Juga: Asing Net Sell Rp 661 Miliar, Saham-Saham Ini Banyak Dilepas Siang Ini, Kamis (23/6)

Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebesar Rp 33,5 miliar. Saham HRUM siang ini flat di level Rp 1.655 per saham. Volume perdagangan saham HRUM mencapai 78,8 juta dengan nilai transaksi Rp 128,5 miliar.

 
HRUM Chart by TradingView

Saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) juga banyak dikoleksi asing sebesar Rp 33,1 miliar. Saham BABP terkoreksi 1,53% ke Rp 129 per saham. Volume perdagangan saham BABP mencapai 293,5 juta dengan nilai transaksi Rp 39,4 miliar.

Kemudian asing juga banyak memburu saham PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 27,2 miliar. Saham UNTR terkoreksi 1,46% ke Rp 28.775 per saham. Volume perdagangan saham UNTR mencapai 3,3 juta dengan nilai transaksi Rp 97 miliar.

Baca Juga: IHSG Melorot ke 6.947 pada Akhir Sesi I, Kamis (23/6)

Berikut 10 saham net buy terbesar asing siang ini:

1. HRUM Rp 33,5 miliar 2. BABP Rp 33,1 miliar 3. UNTR Rp 27,2 miliar 4. KLBF Rp 25,8 miliar 5. ASII Rp 25,1 miliar 6. MDKA Rp 20,6 miliar 7. ADMR Rp 17,3 miliar 8. PGAS Rp 11,8 miliar 9. UNVR Rp 9,6 miliar 10. LINK Rp 5,8 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli