JAKARTA. Banyak investor asing yang rupanya mengincar mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Selain dari pemodal China, investor asal Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Jepang pun juga kepincut membiayai proyek senilai Rp 100 triliun itu. Dalam suratnya, Patricia menilai, proyek JSS sangat penting bagi upaya membangun konektivitas antarwilayah di Indonesia. Bank Exim AS konon juga akan menggandeng Overseas Private Investment Corporation (OPIC) untuk mendanai proyek Jembatan Selat Sunda. Selain dari Negeri Paman Sam, tawaran pembiayaan juga datang pemodal asal Negeri Gingseng. Ada dua investor Korea Selatan yang berminat menggarap proyek ini yakni GS Enginerring dan LG Group.
Sedangkan dari Jepang, sejumlah investor juga mengincar proyek ini yakni JG Corporation, Nippon Koei, dan Nippon Steel. Sementara dari China, komitmen kerjasama datang dari China Railway Construction Corporation dan China Development Bank. Presiden Direktur PT GBLS Agung R. Prabowo menegaskan, selama belum ada revisi Perpres Nomor 86/2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastuktur Selat Sunda, pihaknya bekerja seperti biasa dan tetap membuka peluang kerjasama dengan sejumlah investor. Terutama dengan China, Korea, dan Jepang. "Penjajakan dengan ketiganya sangat intensif," kata Agung, kemarin.