BANTEN. Pemerintah membuka kemungkinan untuk investor asing memiliki 100 persen saham di bisnis bioskop dalam negeri. Hal ini tertuang dalam paket kebijakan ekonomi jilid X terkait Daftar Negatif Investasi (DNI) yang baru saja diumumkan oleh pemerintah pada Kamis (11/2). Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan bahwa kebijakan ini dimaksudkan agar bisnis bioskop di dalam negeri bisa berkembang. Menurut Franky selama ini, dari segi jumlah layar bioskop, Indonesia tertinggal jauh jika dibandingkan dengan China. "Jumlah total layar bioskop di seluruh Indonesia hanya sekitar 1.000. Sedangkan di China, untuk Beijing saja layarnya 1.000 hampir sama dengan total yang seluruh Indonesia," ujar Franky di Banten, Jumat (12/2).
Asing boleh 100% di bisnis bioskop, ini kata BKPM
BANTEN. Pemerintah membuka kemungkinan untuk investor asing memiliki 100 persen saham di bisnis bioskop dalam negeri. Hal ini tertuang dalam paket kebijakan ekonomi jilid X terkait Daftar Negatif Investasi (DNI) yang baru saja diumumkan oleh pemerintah pada Kamis (11/2). Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan bahwa kebijakan ini dimaksudkan agar bisnis bioskop di dalam negeri bisa berkembang. Menurut Franky selama ini, dari segi jumlah layar bioskop, Indonesia tertinggal jauh jika dibandingkan dengan China. "Jumlah total layar bioskop di seluruh Indonesia hanya sekitar 1.000. Sedangkan di China, untuk Beijing saja layarnya 1.000 hampir sama dengan total yang seluruh Indonesia," ujar Franky di Banten, Jumat (12/2).