KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (29/12). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG ditutup menguat 2,33 poin atau 0,04% ke level 6.600.677. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di zona hijau dan di zona merah dengan rentang 6.585.396 - 6.621.579. Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 34,82 juta dengan nilai transaksi Rp 9,83 triliun. Ada 222 saham yang naik, 306 saham yang turun dan 146 saham yang stagnan.
Penguatan IHSG ditopang kenaikan lima sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor barang konsumer non primer 1,57%, sektor teknologi 1,21%, sektor kesehatan 0,68%, sektor infrastruktur 0,50%, dan sektor barang konsumer primer 0,08%.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Lanjutkan Reli, Ini Rekomendasi Saham Samuel Sekuritas Rabu (29/12) Sementara sektor yang turun adalah sektor energi 0,32%, sektor properti dan real estate 0,23%, sektor transportasi 0,17%, sektor keuangan 0,16%, sektor barang baku 0,11% dan sektor perindustrian 0,06%. Investor asing mencatat
net sell sebesar Rp 106,1 miliar di seluruh pasar. Namun asing mencatat
net sell terbesar pada saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) sebesar Rp 78,8 miliar. Saham BBCA ditutup merosot 0,68% ke Rp 7.300 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 44,5 juta dengan nilai transaksi Rp 325,5 miliar.
Saham PT Metropolitan Kentjana Tbk (
MKPI) juga banyak dilego asing sebesar Rp 31,7 miliar. Saham MKPI ditutup stagnan di Rp 24.925 per saham. Total volume perdagangan saham MKPI mencapai 1,4 juta dengan nilai transaksi Rp 31,7 miliar.
Baca Juga: IHSG Naik 0,04% ke 6.600 pada Perdagangan Rabu (29/12), Asing Lepas BBCA, MKPI, BBRI Kemudian asing juga banyak melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) sebesar Rp 20,5 miliar. Saham MKPI ditutup turun 0,24% ke Rp 4.080 per saham. Total volume perdagangan saham MKPI mencapai 29,0 juta dengan nilai transaksi Rp 118,4 juta. Berikut 10 saham
net sell terbesar asing pada Rabu:
Editor: Noverius Laoli