JAKARTA. Bank HSBC Indonesia menegaskan kesiapannya untuk melepaskan sebagian kepemilikan sahamnya di Bank Ekonomi Raharja. Langkah ini diyakini tak akan membuat anak usaha Bank HSBC Indonesia itu menjadi limbung. Maya Rizano, SVP Head of Group Communication and Corporate Sustainability Bank HSBC Indonesia mengungkapkan jika pembatasan kepemilikan saham asing maksimal 40% jadi diberlakukan di industri perbankan Indonesia, pihaknya siap untuk mematuhi. "Karena tentunya aturan ini tidak hanya berlaku bagi HSBC, tapi semua bank asing yang ada di Indonesia," kata Maya pada KONTAN, di Jakarta, Kamis, (14/8). Maya menegaskan kalaupun sebagian besar saham di Bank Ekonomi memang harus dilepas, hal ini tak akan serta membuat anak usaha HSBC tersebut langsung terancam kolaps. Sebab Bank Ekonomi sudah memiliki spesialisasi segmen bisnis tersendiri yang berbeda dengan HSBC. "Kami kan lebih banyak di wilayah kredit korporasi dan komersial, sedangkan Bank Ekonomi di segmen usaha kecil dan menengah (UKM) serta ritel," pungkas Maya. Revisi RUU perbankan sendiri semakin memasuki babak akhir. Komisi XI DPR RI dijadwalkan melakukan rapat pembahasan RUU tersebut pada 18-20 Agustus mendatang.
Asing dibatasi, HSBC siap lepas saham Bank Ekonomi
JAKARTA. Bank HSBC Indonesia menegaskan kesiapannya untuk melepaskan sebagian kepemilikan sahamnya di Bank Ekonomi Raharja. Langkah ini diyakini tak akan membuat anak usaha Bank HSBC Indonesia itu menjadi limbung. Maya Rizano, SVP Head of Group Communication and Corporate Sustainability Bank HSBC Indonesia mengungkapkan jika pembatasan kepemilikan saham asing maksimal 40% jadi diberlakukan di industri perbankan Indonesia, pihaknya siap untuk mematuhi. "Karena tentunya aturan ini tidak hanya berlaku bagi HSBC, tapi semua bank asing yang ada di Indonesia," kata Maya pada KONTAN, di Jakarta, Kamis, (14/8). Maya menegaskan kalaupun sebagian besar saham di Bank Ekonomi memang harus dilepas, hal ini tak akan serta membuat anak usaha HSBC tersebut langsung terancam kolaps. Sebab Bank Ekonomi sudah memiliki spesialisasi segmen bisnis tersendiri yang berbeda dengan HSBC. "Kami kan lebih banyak di wilayah kredit korporasi dan komersial, sedangkan Bank Ekonomi di segmen usaha kecil dan menengah (UKM) serta ritel," pungkas Maya. Revisi RUU perbankan sendiri semakin memasuki babak akhir. Komisi XI DPR RI dijadwalkan melakukan rapat pembahasan RUU tersebut pada 18-20 Agustus mendatang.