JAKARTA. Ajakan Presiden Joko Widodo kepada perusahaan yang berbisnis di Indonesia tapi terdaftar di bursa luar negeri agar juga mencatatkan saham di pasar modal domestik belum tentu terlaksana. Kecilnya skala pasar uang dan pasar modal Indonesia menjadi alasan perusahaan-perusahaan ini. Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Fransiscus Welirang mengatakan, perusahaan lebih memilih masuk ke bursa luar negeri karena besarnya pendanaan yang mungkin mereka raih dibanding di pasar modal Indonesia. "Pembiayaan pasar modal di Indonesia itu sedikit. Kalau perusahaannya sudah besar dan butuh pendanaan besar, kan susah carinya kalau di sini," kata Franky kepada KONTAN, Kamis (20/7). Selain skala pasar modal yang kecil, pasar uang di Indonesia yang kurang variatif pun membuat emiten enggan masuk ke pasar Indonesia. Instrumen pasar uang yang tersedia di Indonesia masih sedikit. Ini membuat para emiten, terutama yang butuh pendanaan besar, memilih untuk masuk ke pasar modal asing ketimbang ke pasar modal domestik.
Asing enggan melantai karena skala bursa kecil
JAKARTA. Ajakan Presiden Joko Widodo kepada perusahaan yang berbisnis di Indonesia tapi terdaftar di bursa luar negeri agar juga mencatatkan saham di pasar modal domestik belum tentu terlaksana. Kecilnya skala pasar uang dan pasar modal Indonesia menjadi alasan perusahaan-perusahaan ini. Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Fransiscus Welirang mengatakan, perusahaan lebih memilih masuk ke bursa luar negeri karena besarnya pendanaan yang mungkin mereka raih dibanding di pasar modal Indonesia. "Pembiayaan pasar modal di Indonesia itu sedikit. Kalau perusahaannya sudah besar dan butuh pendanaan besar, kan susah carinya kalau di sini," kata Franky kepada KONTAN, Kamis (20/7). Selain skala pasar modal yang kecil, pasar uang di Indonesia yang kurang variatif pun membuat emiten enggan masuk ke pasar Indonesia. Instrumen pasar uang yang tersedia di Indonesia masih sedikit. Ini membuat para emiten, terutama yang butuh pendanaan besar, memilih untuk masuk ke pasar modal asing ketimbang ke pasar modal domestik.