Asing getol incar perusahaan lokal



JAKARTA. Daftar investor asing yang membeli perusahaan lokal semakin banyak. Cara ini cukup menguntungkan, karena investor asing itu bisa langsung terjun ke bisnis tersebut tanpa harus membangun dari awal. Selain itu, akuisisi itu juga menjadi batu loncatan untuk terjun ke bisnis yang lain.

Terbaru adalah masuknya Spice Global ke PT Metrotech Jaya Komunika Indonesia (Nexian) pada Juni 2011. Setelah mengeluarkan US$ 250 juta untuk mengakuisisi 100% grup Nexian, Spice pun ancang-ancang tancap gas.

Mulai bulan ini, mereka mengganti seluruh merek ponsel Nexian menjadi S-Nexian. "Kami akan perluas pemasaran agar bisa menjual 10 juta unit ponsel per tahun," kata Bhupendra Kumar Modi, bos Spice Global, kemarin. Catatan saja, sebelum ada investor baru, Nexian telah menjual 10 juta unit ponsel selama lima tahun terakhir.


Sebelumnya, investor asing yang membeli perusahaan lokal sudah banyak. Lunar Crescent International Inc membeli 20% saham produsen ban Achilles PT Multistrada Arah Sarana (MASA) senilai Rp 691,59 miliar. "Sebagai produsen ban independen terbesar kedua di Indonesia, MASA memiliki posisi bagus meraih keuntungan dari pertumbuhan permintaan ban berkualitas di tingkat global," kata manajemen Lunar.

Sayangnya, Pieter Tanuri, Presiden Direktur Multistrada, dan Utha Sadikin, Direktur Pemasaran Multistrada enggan memberi penjelasan soal akuisisi itu.

Akuisisi perusahaan lokal juga datang dari investor Thailand, Siam Cement Pcl pada April 2011. Melalui anak usahanya SCG Building Materials Company Limited, ia mengakuisisi 93,47% saham produsen keramik PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk. Anak usaha yang lain, yakni SCG Distribution Company Limited juga membeli 70,35% saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk secara bertahap.

Semakin ekspansi

Martono Jaya Kusuma, CEO Nexian, bilang, masuknya Spice Global dapat mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Soalnya, Spice Global merupakan perusahaan besar yang akan meningkatkan daya tawar Nexian. "Ini penting, karena kami harus membeli fitur-fitur baru untuk pengembangan bisnis," ucap Martono.

Modi mengakui, setelah membeli Nexian, Spice akan melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia. Salah satunya terjun ke bisnis televisi internet. Di bisnis ini, ia akan menggabungkan tiga sektor, yakni internet, hiburan, dan edukasi. "Kebutuhan berinternet di Indonesia terus meningkat, ini potensi pasar," tandas Modi. Ia berharap, dengan berbagai ekspansi bisnisnya, Spice Global bisa mengantongi pendapatan penjualan US% 5 miliar, tumbuh 150% dari perkiraan pencapaian tahun ini US$ 2 miliar.

Setelah mengakuisisi Bank IndoMonek, State Bank of India (SBI) juga ingin membeli bank lagi. Kabarnya, mereka akan membeli bank kelas menengah. "Rencana ini sudah berjalan sejak tahun lalu, namun sampai saat ini belum terealisasi," ujar Rizal Yamin, Komisaris Independen Bank SBI Indonesia. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: