JAKARTA. Jumlah dana asing yang berada di pasar Surat Berharga Negara (SBN) kian hari kian melaju kencang. Sampai dengan tanggal 5 Agustus 2010 kemarin, jumlah dana asing sudah naik menjadi Rp 177,27 triliun. Angka tersebut naik sekitar Rp 2,76 triliun dari data yang dilaporkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang pada tanggal 3 Agustus 2010. Peningkatan dana asing tersebut juga diikuti dengan peningkatan total outstanding dari SBN untuk menjadi sebesar Rp 637,53 triliun. Menurut data per tanggal 3 Agustus total SBN baru sebesar Rp 629,53 triliun. Peningkatan outstanding ini berasal dari penerbitan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 007 yang baru-baru ini diterbitkan oleh Pemerintah. Pada penerbitan ORI007 pemerintah memenangkan sekitar Rp 8 triliun investor yang berminat membeli ORI007. Meskipun demikian, kepemilikan SBN di bank justru cenderung turun. Pada tanggal 5 Agustus Bank mengantongi SBN Rp 224,76 triliun turun tipis dari sebelumnya senilai Rp 224,97 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asing Kantongi SBN Sampai Rp 177,27 Triliun
JAKARTA. Jumlah dana asing yang berada di pasar Surat Berharga Negara (SBN) kian hari kian melaju kencang. Sampai dengan tanggal 5 Agustus 2010 kemarin, jumlah dana asing sudah naik menjadi Rp 177,27 triliun. Angka tersebut naik sekitar Rp 2,76 triliun dari data yang dilaporkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang pada tanggal 3 Agustus 2010. Peningkatan dana asing tersebut juga diikuti dengan peningkatan total outstanding dari SBN untuk menjadi sebesar Rp 637,53 triliun. Menurut data per tanggal 3 Agustus total SBN baru sebesar Rp 629,53 triliun. Peningkatan outstanding ini berasal dari penerbitan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 007 yang baru-baru ini diterbitkan oleh Pemerintah. Pada penerbitan ORI007 pemerintah memenangkan sekitar Rp 8 triliun investor yang berminat membeli ORI007. Meskipun demikian, kepemilikan SBN di bank justru cenderung turun. Pada tanggal 5 Agustus Bank mengantongi SBN Rp 224,76 triliun turun tipis dari sebelumnya senilai Rp 224,97 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News