KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil surat utang negara (SUN) yang terus naik membuat investor asing kembali masuk ke obligasi pemerintah. Ini terlihat dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. Per 20 Agustus 2018, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 845,84 triliun. Artinya, sudah terjadi kenaikan Rp 6,58 triliun di bulan Agustus ini. Pada akhir Juli lalu, kepemilikan asing di SBN cuma Rp 839,26 triliun. Analis obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan, arus dana asing kembali mengalir ke pasar obligasi domestik lantaran yield SUN saat ini berada dalam tren kenaikan. "Saat ini imbal hasil relatif lebih menarik," kata dia, Kamis (23/8). Maklum, spread yield antara US Treasury dan SBN sudah melebar.
Per Kamis (23/8), yield SUN acuan tenor 10 tahun berada di level 7,8%. Sementara, yield US Treasury dengan tenor yang sama ada di posisi 2,8%. Hal tersebut membuat spread yield kedua surat utang mencapai 500 basis poin (bps). Angka ini lebih besar dari rata-rata selisih di tahun ini yang sekitar 400 bps. Dihitung dari real invesment pun, pasar obligasi domestik masih menjanjikan. Tingkat inflasi tahunan Indonesia per Juli 2018 sekitar 3,2%. Dengan tingkat imbal hasil SUN acuan sebesar 7,8%, maka real investment pasar obligasi domestik ada di sekitar 4,6%. "Real investment Indonesia masih lebih menarik dibanding dengan negara tetangga," ujar Ariawan. Tak agresif Selain itu, kurs rupiah yang kembali stabil turut menarik minat asing kembali masuk. Wajar saja, risiko investor asing mengalami rugi kurs menjadi lebih kecil.