JAKARTA. Minat asing untuk berinvestasi di Indonesia sudah terbukti cukup besar. Hal tersebut terlihat dari kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) yang terus saja bertambah. Kalau ditilik dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total kepemilikan asing di surat utang korporasi juga naik.Kepemilikan asing di obligasi korporasi pada tahun 2010 sudah mencapai Rp 3,706 triliun. Padahal pada tahun lalu, jumlah kepemilikan asing di obligasi korporasi mencapai Rp 2,687 triliun. Artinya data kepemilikan obligasi konvensional mencapai 37,92%. Angka tersebut belum termasuk data sukuk yang masih dikuasai asing sebanyak Rp 9 miliar. Naik tipis 12,5% dari tahun lalu yang mencapai Rp 8 miliar.Meski begitu, dari sisi komposisi memang tidak terjadi perubahaan signifikan. Sulistyo Budi, Direktur KSEI mengungkapkan kalau obligasi korporasi yang dimiliki asing di tahun 2010 sebanyak 3,52%. Sedangkan di tahun lalu mencapai 3,21%. Sedangkan untuk komposisi kepemilikan sukuk tidak berubah dimana di tahun 2010 dan 2009 tetap sebanyak 0,15%.Sulistyo Budi juga mengungkapkan meski persentase relatif tidak telalu besar perubahannya, tapi dari sisi jumlah terjadi perubahan yang cukup signifikan. Maklum, jumlah penawaran perdana obligasi cukup besar di tahun ini dari tahun lalu. Total penerbitan baru obligasi tahun ini mencapai Rp 32,881 triliun. Bandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 29,68 triliun.Penawaran perdana besar"Berbeda dengan saham yang pertambahannya selain dari penawaran perdana juga dipengaruhi harga/indeks, di obligasi penambahan hanya dari penawaran perdana dan dikurangi dengan yang jatuh tempo," tambah Sulistyo. Karena itu, menurut dia pertumbuhannya tidak akan secepat saham.Akibatnya angka kepemilikan investor lokal pada obligasi korporasi juga ikut naik. Pada tahun 2010 ini, total kepemilikan lokal mencapai Rp 101,28 triliun atau 96,48%. Padahal di tahun lalu kepemilikan lokal di obligasi korporasi hanya mencapai Rp 81,11 triliun.Di sukuk sendiri total kepemilikan lokal mencapai Rp 6,011 triliun. Sedangkan di tahun lalu mencapai Rp 5,29 triliun. Dari sisi porsi pun sebenarnya tidak terjadi perubahan yaitu masih sebesar 99,85%.Berbeda dengan proporsi di SBN yang mana sampai dengan 23 November, asing sudah menguasai SBN sebanyak 30,01% dari total outstanding sebesar Rp 192,98 triliun. Angka naik cukup tajam dari periode akhir tahun 2009. Dimana kala itu, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 108 triliun. Dimana proporsi asing hanya mencapai 18,56% saja.Kenaikan yang cukup tajam ini tidak lepas dari prospek ekonomi Indonesia yang masih baik. Selain itu, adanya kemungkinan besar kalau Indonesia akan mendapatkan investment grade membuat kepercayaan investor makin besar. "Saya rasa asing masih akan bertahan paling tidak sampai semester I tahun 2011," papar Imam MS, analis Pasar Obligasi dan Ekonom Trimegah Securities.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asing kuasai obligasi korporasi senilai Rp 3,71 triliun
JAKARTA. Minat asing untuk berinvestasi di Indonesia sudah terbukti cukup besar. Hal tersebut terlihat dari kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) yang terus saja bertambah. Kalau ditilik dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total kepemilikan asing di surat utang korporasi juga naik.Kepemilikan asing di obligasi korporasi pada tahun 2010 sudah mencapai Rp 3,706 triliun. Padahal pada tahun lalu, jumlah kepemilikan asing di obligasi korporasi mencapai Rp 2,687 triliun. Artinya data kepemilikan obligasi konvensional mencapai 37,92%. Angka tersebut belum termasuk data sukuk yang masih dikuasai asing sebanyak Rp 9 miliar. Naik tipis 12,5% dari tahun lalu yang mencapai Rp 8 miliar.Meski begitu, dari sisi komposisi memang tidak terjadi perubahaan signifikan. Sulistyo Budi, Direktur KSEI mengungkapkan kalau obligasi korporasi yang dimiliki asing di tahun 2010 sebanyak 3,52%. Sedangkan di tahun lalu mencapai 3,21%. Sedangkan untuk komposisi kepemilikan sukuk tidak berubah dimana di tahun 2010 dan 2009 tetap sebanyak 0,15%.Sulistyo Budi juga mengungkapkan meski persentase relatif tidak telalu besar perubahannya, tapi dari sisi jumlah terjadi perubahan yang cukup signifikan. Maklum, jumlah penawaran perdana obligasi cukup besar di tahun ini dari tahun lalu. Total penerbitan baru obligasi tahun ini mencapai Rp 32,881 triliun. Bandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 29,68 triliun.Penawaran perdana besar"Berbeda dengan saham yang pertambahannya selain dari penawaran perdana juga dipengaruhi harga/indeks, di obligasi penambahan hanya dari penawaran perdana dan dikurangi dengan yang jatuh tempo," tambah Sulistyo. Karena itu, menurut dia pertumbuhannya tidak akan secepat saham.Akibatnya angka kepemilikan investor lokal pada obligasi korporasi juga ikut naik. Pada tahun 2010 ini, total kepemilikan lokal mencapai Rp 101,28 triliun atau 96,48%. Padahal di tahun lalu kepemilikan lokal di obligasi korporasi hanya mencapai Rp 81,11 triliun.Di sukuk sendiri total kepemilikan lokal mencapai Rp 6,011 triliun. Sedangkan di tahun lalu mencapai Rp 5,29 triliun. Dari sisi porsi pun sebenarnya tidak terjadi perubahan yaitu masih sebesar 99,85%.Berbeda dengan proporsi di SBN yang mana sampai dengan 23 November, asing sudah menguasai SBN sebanyak 30,01% dari total outstanding sebesar Rp 192,98 triliun. Angka naik cukup tajam dari periode akhir tahun 2009. Dimana kala itu, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 108 triliun. Dimana proporsi asing hanya mencapai 18,56% saja.Kenaikan yang cukup tajam ini tidak lepas dari prospek ekonomi Indonesia yang masih baik. Selain itu, adanya kemungkinan besar kalau Indonesia akan mendapatkan investment grade membuat kepercayaan investor makin besar. "Saya rasa asing masih akan bertahan paling tidak sampai semester I tahun 2011," papar Imam MS, analis Pasar Obligasi dan Ekonom Trimegah Securities.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News