JAKARTA. Kombinasi faktor sentimen global dan kisruh politik lokal tengah menekan bursa saham Indonesia. Sejak awal pekan hingga perdagangan saham Rabu (10/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG turun 0,09%, dan hanya naik tipis 0,09% dalam sepekan terakhir. Namun secara umum, kendati sedang tertekan, pemodal asing masih optimistis terhadap prospek bursa domestik. Investor asing belum berhenti mengakumulasi beli saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 26,94 triliun atau setara US$ 2,02 miliar. Memang, arus masuk hot money ke Indonesia relatif kecil dibandingkan aliran dana asing ke bursa saham regional. Lihat saja, hot money yang masuk pasar Korea Selatan senilai US$ 256,79 miliar, dan US$ 228,03 miliar masuk Jepang di tahun ini.
Asing masih melirik bursa saham Indonesia
JAKARTA. Kombinasi faktor sentimen global dan kisruh politik lokal tengah menekan bursa saham Indonesia. Sejak awal pekan hingga perdagangan saham Rabu (10/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG turun 0,09%, dan hanya naik tipis 0,09% dalam sepekan terakhir. Namun secara umum, kendati sedang tertekan, pemodal asing masih optimistis terhadap prospek bursa domestik. Investor asing belum berhenti mengakumulasi beli saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 26,94 triliun atau setara US$ 2,02 miliar. Memang, arus masuk hot money ke Indonesia relatif kecil dibandingkan aliran dana asing ke bursa saham regional. Lihat saja, hot money yang masuk pasar Korea Selatan senilai US$ 256,79 miliar, dan US$ 228,03 miliar masuk Jepang di tahun ini.