Asing masih net buy, IHSG melaju kencang



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki energi untuk berlari pada hari ini (7/6). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.11 WIB, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,49% menjadi 4.920,12.

Pagi ini, investor asing menorehkan penjualan bersih (net buy) di seluruh market dengan nilai Rp 99 miliar. Demikian pula halnya di pasar reguler dengan nilai net buy Rp 85,9 miliar.

Ada 134 saham yang memberikan tenaga bagi IHSG. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 30 dan 59 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 502,063 juta saham dengan nilai transaksi Rp 462,853 miliar.


Sementara itu, secara sektoral, terdapat sembilan sektor yang melaju. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor agrikultur naik 1,03%, sektor perdagangan naik 0,89%, dan sektor infrastruktur naik 0,81%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top gainers pagi ini di antaranya: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 3,77% menjadi Rp 19.975, PT Asrtra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 2,89% menjadi Rp 15.125, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 2,07% menjadi Rp 2.460.

Sementara itu, penghuni top losers indeks LQ 45 pagi ini yaitu: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 0,88% menjadi Rp 790, PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) turun 0,34% menjadi Rp 7.375, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,19% menjadi Rp 13.100.

Bursa Asia cerah

Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa Asia. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.53 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% dan bergerak menuju level tertingginya sejak April lalu.

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.

Banyak faktor yang menyebabkan bursa Asia tampak sumringah. Salah satunya, pernyataan Pimpinan the Fed Janet Yellen yang menyatakan akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap jika kondisi ekonomi AS semakin membaik.

Kenaikan bursa Asia kali ini memang banyak mendapat sokongan dari sektor komoditas. Hal itu tak mengherankan, sebab, pasar komoditas memasuki pasar bullish seiring melonjaknya harga mintak.

Sekadar informasi, The Bloomberg Commodity Index naik 1,1% kemarin dan sudah melonjak 20% dari posisi terendahnya pada Januari lalu. Sementara, harga minyak West Texas Intermediate turun 0,1% menjadi US$ 49,67 per barel setelah melompat 2,2% pada Senin kemarin. Di sisi lain, harga emas naik 0,1% menjadi US$ 1.246 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie