JAKARTA. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) khawatir dengan paket kebijakan ekonomi pemerintah ke X. Paket kebijakan yang diumumkan beberapa waktu lalu itu dinilai berpotensi mengancam keberadaan industri karet dalam negeri. Tercatat ada 140 industri karet yang berpotensi gulung tikar bila harus bersaing dengan asing. Selain itu, total kapasitas produksi industri crumb rubber tersebut 5,2 juta ton per tahun. Sementara rata-rata pasokan bahan baku karet dalam negeri cuma 3,2 juta ton per tahun. Dicabutnya Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk Penanaman Modal Asing (PMA) bagi industri karet menimbulkan ketimpangan ketersediaan bahan baku. Selain itu, asing berpotensi mengakuisisi pabrik-pabrik karet yang sudah ada. Hal itu berpeluang menimbulkan formasi pasar oligopoli regional. Di mana harga karet akan ditentukan para pengusaha besar oligopolistik tersebut.
Asing masuk, 140 industri karet terancam tutup
JAKARTA. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) khawatir dengan paket kebijakan ekonomi pemerintah ke X. Paket kebijakan yang diumumkan beberapa waktu lalu itu dinilai berpotensi mengancam keberadaan industri karet dalam negeri. Tercatat ada 140 industri karet yang berpotensi gulung tikar bila harus bersaing dengan asing. Selain itu, total kapasitas produksi industri crumb rubber tersebut 5,2 juta ton per tahun. Sementara rata-rata pasokan bahan baku karet dalam negeri cuma 3,2 juta ton per tahun. Dicabutnya Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk Penanaman Modal Asing (PMA) bagi industri karet menimbulkan ketimpangan ketersediaan bahan baku. Selain itu, asing berpotensi mengakuisisi pabrik-pabrik karet yang sudah ada. Hal itu berpeluang menimbulkan formasi pasar oligopoli regional. Di mana harga karet akan ditentukan para pengusaha besar oligopolistik tersebut.