JAKARTA. Stamina Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kuat. Kemarin (20/5), IHSG kembali menanjak 1,35% ke level 5.214,98, sekaligus memperbaiki rekor tertinggi sepanjang sejarah (all time high). Lonjakan indeks ditopang pembelian bersih investor asing (net buy) sebesar Rp 532,88 miliar. Arus dana asing ke bursa tersebut, menurut analis, menjadi multivitamin bagi pergerakan IHSG. "Suku bunga di Eropa yang turun, tentu ini akan membuat ekses likuiditas masuk ke negara emerging market seperti Indonesia," tutur Thendra Crisnanda, analis BNI Securities. Meskipun ancaman inflasi tinggi membayangi bursa menyusul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tak membuat kendur investor. Bursa saham kita masih punya daya tarik karena imbal hasil investasi (investment yield) masih positif. Indikasinya, sejak akhir 2012 sampai sekarang IHSG sudah naik 20,8%.
Asing Masuk, IHSG Menembus Level 5.200
JAKARTA. Stamina Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kuat. Kemarin (20/5), IHSG kembali menanjak 1,35% ke level 5.214,98, sekaligus memperbaiki rekor tertinggi sepanjang sejarah (all time high). Lonjakan indeks ditopang pembelian bersih investor asing (net buy) sebesar Rp 532,88 miliar. Arus dana asing ke bursa tersebut, menurut analis, menjadi multivitamin bagi pergerakan IHSG. "Suku bunga di Eropa yang turun, tentu ini akan membuat ekses likuiditas masuk ke negara emerging market seperti Indonesia," tutur Thendra Crisnanda, analis BNI Securities. Meskipun ancaman inflasi tinggi membayangi bursa menyusul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tak membuat kendur investor. Bursa saham kita masih punya daya tarik karena imbal hasil investasi (investment yield) masih positif. Indikasinya, sejak akhir 2012 sampai sekarang IHSG sudah naik 20,8%.