KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mulai angkat kaki dari surat berharga negara (SBN). Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, hingga 1 Februari lalu, kepemilikan asing terus turun. Bahkan, kepemilikan asing di SBN di awal Februari tinggal Rp 864,73 triliun. Padahal sebelumnya, kepemilikan asing sempat mencetak rekor tertinggi di Rp 880,20 triliun, yakni di 23 Januari lalu. Jadi, bila dihitung dari rekor tersebut, sudah terjadi net sell Rp 15,47 triliun. Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari lalu berpengaruh terhadap stabilitas kepemilikan dana asing di SBN. Sebab, selain membahas perkembangan suku bunga acuan AS, rapat tersebut menjadi penanda peralihan jabatan Gubernur The Federal Reserve dari Janet Yallen ke Jerome Powell.
Asing melepas posisi di obligasi negara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mulai angkat kaki dari surat berharga negara (SBN). Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, hingga 1 Februari lalu, kepemilikan asing terus turun. Bahkan, kepemilikan asing di SBN di awal Februari tinggal Rp 864,73 triliun. Padahal sebelumnya, kepemilikan asing sempat mencetak rekor tertinggi di Rp 880,20 triliun, yakni di 23 Januari lalu. Jadi, bila dihitung dari rekor tersebut, sudah terjadi net sell Rp 15,47 triliun. Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari lalu berpengaruh terhadap stabilitas kepemilikan dana asing di SBN. Sebab, selain membahas perkembangan suku bunga acuan AS, rapat tersebut menjadi penanda peralihan jabatan Gubernur The Federal Reserve dari Janet Yallen ke Jerome Powell.