Asing merangsek bisnis kopi lokal



KONTAN.CO.ID - Boncafe International Pte Ltd, salah satu unit usaha dari Massimo Zanetti Beverage Group baru saja mengumumkan proses akuisisi 67% saham PT Caswells Indonesia. Caswells adalah salah satu produsen kopi specialty di Tanah Air.

Dalam keterangan tertulisnya, Boncafe yang memiliki basis di Singapura ini menyatakan, dengan akuisisi ini maka mereka berharap dapat membuka peluang masuknya penjualan produk kopi mereka seperti Boncafe, Segafredo Zanetti, dan La san Marco di Indonesia.

Langkah akuisisi menjadi upaya yang efisien, karena perusahaan bisa memanfaatkan sumber daya, baik bahan baku maupun sumber daya manusia dalam meningkatkan merek kopi mereka di sini.


Rencananya, dalam dua bulan ke depan, Boncafe akan mengubah nama resmi PT Caswells menjadi PT Bon Cafe Indonesia.

Peter Slack, Direktur PT Caswells Indonesia mengaku bangga bakal menjadi bagian dari Boncafe dan Massimo Zanetti Group. Menurutnya, akuisisi oleh perusahaan asing seperti ini adalah hal yang wajar dalam perkembangan bisnis. "Dengan dukungan dari grup pemilik saham baru ini diharapkan dalam membuat perusahaan ini menjadi perusahaan kopi specialty terkemuka di Indonesia," ujarnya, Selasa (5/9).

Joe Mohan, CEO Boncafe Group untuk kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur menambahkan, ketertarikan perusahaan ini untuk berbisnis di Indonesia dilatarbelakangi oleh predikat Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia dan memiliki sejarah yang panjang tentang budaya minum kopi. "Perluasan merek kopi kami di kawasan ASEAN ditandai dengan peningkatan permintaan terhadap kopi bermerek dan salah satunya datang dari konsumen Indonesia yang cerdas," ujarnya.

Sekedar informasi, Caswells Indonesia berdiri pada tahun 1999. Perusahaan ini merupakan produsen specialty coffee roasted. Caswells selama ini berhasil menggabungkan tradisi kopi lokal dengan konsep ala Italia. Dengan cara ini, Caswells mampu berkembang menjadi salah satu perusahaan kopi specialty terkemuka di Indonesia dan menjadi mitra berbagai hotel, restoran, dan kafe di Tanah Air selama puluhan tahun.

Pemain lokal tergerus

Menanggapi akusisi tersebut Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo menilai, kehadiran perusahaan asing dalam bisnis kopi specialty bakal membuat persaingan di antara para produsen kopi semakin sengit.

"Pengaruhnya pasti ada, karena persaingan akan semakin meningkat antara perusahaan asing dengan lokal. Jadi, para produsen kopi lokal harus berusaha dengan keras untuk memenangi persaingan," jelas Moelyono kepada KONTAN, Rabu (6/9).

Meski bagus bagi industri kopi nasional, tapi Moelyono tak bisa menampik rasa khawatirnya. Sebab dengan semakin bertambahnya investor kopi asing di dalam negeri, bakal menggerus keberadaan produsen kopi lokal sendiri.

Apalagi, dia juga mendengar dalam waktu dekat masih akan ada produsen kopi asal Jepang yang akan mengakuisisi perusahaan kopi di Indonesia. Namun, Moelyono enggan menjelaskan lebih rinci lebih detail rencana ini.

Dia bilang efek kehadiran perusahaan asing dalam bisnis kopi akan membuat industri kopi semakin semarak, tapi efeknya bisa mengarah ke sisi negatif, yakni potensi kopi asli Indonesia yang tak akan tergali lagi dengan baik.

Dia takut para investor kopi specialty asing ini tak akan banyak membantu menggenjot produksi kopi Indonesia secara keseluruhan dan mengedepankan kopi impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini