Asing merangsek, ritel lokal harus siap bersaing



KONTAN.CO.ID - Pasar Indonesia jadi  salah satu tujuan investasi untuk perusahaan ritel asing. Selain karena budaya konsumsi yang tinggi, faktor demografis juga menjadi salah satu alasan. Hal ini tentu saja menimbulkan persaingan diantara para peritel lokal untuk berbenah diri dan memenangkan persaingan.

Satria Hamid Ahmadi, Wakil Sekjen II Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengatakan, hadirnya perusahaan ritel asing dengan membawa brand tertentu memiliki dua sisi mata uang. Selain menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang dan meramaikan tenant-tenant di pusat perbelanjaan, kehadiran mereka juga meningkatkan persaingan di industri ritel.

Namun menurutnya, hal ini akan menjadi momentum bagi para peritel lokal untuk bisa memenangkan persaingan. Peritel lokal menurutnya tidak kalah dibandingkan ritel asing dan siap untuk bersaing dengan negara lain. 


"Kehadiran ritel asing juga memacu untuk ritel lokal bisa bersaing sehat dan meningkatkan competitive advantage di perdagangan internasional," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/9).

Perlu diketahui, setidaknya ada dua perusahaan ritel asing yang sudah mulai menggeber ekspansinya yakni Lulu Hypermarket dan GS Supermarket. Lulu yang baru masuk sejak tahun lalu kini sudah memiliki dua gerai yang berlokasi di Cakung dan BSD, perusahaan asal Uni Emirate Arab (UEA) tersebut bahkan mengatakan akan memiliki 10 gerai pada 2019 mendatang.

GS Supermarket perusahaan asal Korea Selatan yang belum genap setahun beroperasi sudah memiliki dua gerai dan akan membuka gerai ketiga di Oktober tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini