KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) terkapar di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG anjlok 91,20 poin atau 1,29% ke level 6.995.442 pada penutupan perdagangan Senin (13/6). Sepanjang perdagangan IHSG berada di zona merah. Seluruh sektor dari total 11 sektor di BEI berada di zona merah. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor transportasi 3,45%, sektor teknologi 3,43%, sektor energi 3,05%, sektor barang baku 2,96%, sektor perindustrian 2,24% dan sektor barang konsumer non primer 2,19%. Total volume perdagangan saham di BEI pada Senin mencapai 27,94 miliar dengan nilai transaksi Rp 16,76 triliun. Ada 484 saham yang turun, 96 saham yang naik dan 117 saham yang stagnan.
Kendati IHSG turun, tapi investor asing mencatat
net buy sebesar Rp 376,92 miliar di seluruh pasar.
Baca Juga: IHSG Turun 1,29%, Asing Banyak Menjual Saham-Saham Ini pada Senin (13/6) Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) sebesar Rp 145,1 miliar. Saham MDKA anjlok 5,43% ke Rp 4.700 per saham. Total volume perdagangan saham MDKA mencapai 166,6 juta dengan nilai transaksi Rp 786,2 miliar. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) juga banyak dikoleksi asing sebesar Rp 110,5 miliar. Saham BBNI juga turun 0,60% ke Rp 8.250 per saham. Total volume perdagangan saham BBNI mencapai 84,0 juta dengan nilai transaksi Rp 682,3 miliar.
Kemudian asing juga banyak memburu saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS) sebesar Rp 97,3 miliar. Saham BRMS menguat 1,87% ke Rp 218 per saham. Total volume perdagangan saham BRMS mencapai 1,23 miliar dengan nilai transaksi Rp 285,1 miliar.
Baca Juga: IHSG Jatuh 1,99% pada Sesi I, Asing Jual Saham BBCA, INTP, dan ARTO Berikut 10 saham
net buy terbesar asing pada Senin: 1. MDKA Rp 145,1 miliar 2. BBNI Rp 110,5 miliar 3. BRMS Rp 97,3 miliar 4. PTBA Rp 87,8 miliar 5. ANTM Rp 71,7 miliar 6. INCO Rp 61,0 miliar 7. PGAS Rp 59,7 miliar 8. MKPI Rp 49,4 miliar 9. INDF Rp 33,6 miliar 10. ASII Rp 29,4 miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli