Asing net sell, IHSG pagi tertekan lagi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif di awal transaksi perdagangan hari ini (20/12). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,22% menjadi 5.179,14.

Ada 87 saham yang menyeret indeks ke zona merah. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 71 saham dan 76 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 903,216 juta saham dengan nilai transaksi Rp 344,954 miliar.


Sementara itu, sepuluh sektor kompak memerah. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor industri lain-lain turun 0,57%, sektor pertambangan turun 0,47%, dan sektor infrastruktur turun 0,37%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers di antaranya: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,61% menjadi Rp 2.980, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,01% menjadi Rp 14.650, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 1,38% menjadi Rp 715.

Adapun posisi top gainers indeks LQ 45 dihuni oleh saham-saham: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,2% menjadi Rp 2.540, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 0,82% menjadi Rp 2.460, dan PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) naik 0,74% menjadi Rp 1.360.

Sementara itu, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 35,4 miliar di seluruh market dan Rp 40,2 miliar di pasar reguler.

Asia mixed

Pasar saham Asia bergerak mixed pada transaksi perdagangan Selasa (20/12). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.10 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,14% pada transaksi awal pembukaan menjelang pengumuman kebijakan Bank of Japan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,27%.

Sedangkan indeks ASX 200 tercatat naik 0,46%. Seluruh sektor menghijau, kecuali sektor energi yang mengalami penurunan 0,63%. Saat ini, investor juga menanti dirilisnya hasil notulensi pertemuan The Reserve Bank of Australia bulan Desember.

Bursa Asia bergerak mixed seiring penantian investor terhadap kebijakan BOJ. Hasil polling Reuters menunjukkan, bank sentral Jepang diprediksi akan mempertahankan suku bunga negatifnya dan menargetkan tingkat yield obligasi berjangkawaktu sepuluh tahun stabil. Pelemahan yen dan kondisi luar negeri yang baik membuat outlook ekonomi Jepang positif.

Sedangkan dari pasar mata uang, dollar mendapatkan sejumlah momentum. Pada pukul 08.07 waktu Singapura, indeks dollar naik ke posisi 103,16 dari posisi kemarin 102.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie