JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) masih bergejolak meski harga SUN kembali naik tersengat peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), kemarin. Kepala Ekonom Bank Mandiri (BMRI) Destry Damayanti mengatakan, minimnya peran investor lokal ikut memicu tekanan pasar obligasi negara. Maklum, saat ini, aktivitas jual beli atau trading obligasi negara didominasi oleh asing, mencapai 70%. Sedangkan, investor lokal cenderung menggenggam kepemilikan obligasi dan hanya sekitar 30% saja yang melakukan trading di pasar sekunder. "Trading mengakibatkan pasar bergerak naik. Sedangkan asing cenderung bergerak searah dalam melakukan aksi jual ataupun beli. Sehingga apabila asing keluar, pasar obligasi kita akan merespon dan turun dalam," kata Destry, Rabu (28/8).
Asing penggerak pasar
JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) masih bergejolak meski harga SUN kembali naik tersengat peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), kemarin. Kepala Ekonom Bank Mandiri (BMRI) Destry Damayanti mengatakan, minimnya peran investor lokal ikut memicu tekanan pasar obligasi negara. Maklum, saat ini, aktivitas jual beli atau trading obligasi negara didominasi oleh asing, mencapai 70%. Sedangkan, investor lokal cenderung menggenggam kepemilikan obligasi dan hanya sekitar 30% saja yang melakukan trading di pasar sekunder. "Trading mengakibatkan pasar bergerak naik. Sedangkan asing cenderung bergerak searah dalam melakukan aksi jual ataupun beli. Sehingga apabila asing keluar, pasar obligasi kita akan merespon dan turun dalam," kata Destry, Rabu (28/8).