Asing tanam investasi ke emiten konsumer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing tampak menyasar perusahaan barang konsumsi lokal.  Terbaru, perusahaan investasi berbasis di Hong Kong, Affinity Equity Partners, berniat membenamkan investasi di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Rapat umum pemegang saham (RUPS) SIDO, Rabu (31/1), menunjuk dua perwakilan Affinity Equity Partners menjadi komisaris independen. Direktur SIDO Irwan Hidayat menyebut, pengangkatan komisaris baru sejalan dengan rencana Affinity berinvestasi di SIDO. "Mereka menjajaki,  rencana mau masuk," ungkap dia, kemarin.

Seperti ditulis Kontan.co.id, 9 November 2017, ada dua perusahaan investasi yang berniat masuk ke SIDO. Salah satunya Afinity. Sumber Kontan.co.id menyebut, Afinity berencana masuk dengan membeli  3 miliar saham SIDO atau 20%. Nilai transaksi US$ 175 juta atau  lebih dari Rp 2 triliun.  


Bisnis barang konsumsi di Indonesia memang terus berdenyut. Oktober 2017, Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) mengakuisisi 782 juta saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Alhasil, KKR jadi salah satu pemegang saham terbesar ROTI.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai, secara umum sektor barang konsumsi cukup menarik. Ini dipengaruhi karakter emiten sektor konsumsi yang terbilang defensif. Tahun politik jadi angin segar bagi bisnis konsumer. “Inflasi naik dan kenaikan pertumbuhan ekonomi menguntungkan saham konsumer,” ujar dia.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menambahkan, Indonesia memiliki pangsa pasar cukup tinggi, terutama di ASEAN. Konsumsi rumah tangga juga masih mendominasi PDB IndonesiaPerhelatan pilkada dan Asian Games membuka peluang kenaikan daya beli masyarakat.

William dan Wafi sepakat sektor konsumer menarik di tahun ini hingga beberapa tahun ke depan. Outlook positif jangka panjang inilah yang membuat asing tak segan menanamkan duit di perusahaan sektor konsumsi.

William melihat ada pengaruh fundamental emiten. Dalam akuisisi saham ROTI,  William mencatat ada pertumbuhan pendapatan rata-rata 25% selama 5 tahun terakhir.  Jaringan distribusi ROTI pun cukup luas. “Para investor ini baru masuk 2 tahun terakhir. Sebelumnya sektor konsumer kurang menarik karena inflasi rendah,” kata Wafi.

Tahun ini, Wafi memperkirakan return emiten sektor barang konsumsi berkisar 6%-10%. Ia menyebut saham HMSP dan UNVR bisa dipertimbangkan. William menjagokan HMSP dan INDF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati