Asing tarik dana, IHSG sesi I masih kekar



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona positif di akhir sesi I, Selasa (15/11). Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,89% menjadi 5.161,23.

Ada 163 saham yang melesat. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 126 saham dan 82 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 4,491 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,891 triliun.


Sementara itu, ada tujuh sektor yang menyokong kenaikan indeks. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor infrastruktur naik 2,52%, sektor keuangan naik 1,67%, dan sektor industri lain-lain naik 0,93%.

Di sisi lain, investor asing masih menarik dananya dari pasar saham Indonesia. Di seluruh market, nilai penjualan bersih (net sell) investor asing mencapai Rp 328,1 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai net sell asing mencapai Rp 362,7 miliar.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top gainers antara lain: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 4,56% menjadi Rp 3.210, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 3,69% menjadi Rp 3.930, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 3,45% menjadi Rp 420.

Adapun posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 3,47% menjadi Rp 15.300, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 3,06% menjadi Rp 2.220, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,92% menjadi Rp 12.450.

Menurut Taye Shim, Kepala Riset Daewoo Securities, pasar saham Indonesia mengalami sharp price pullback kemarin (-2.2%) akibat aksi jual asing yang mencapai Rp 2 triliun.

"Kami mengubah fokus kami untuk apa yang terjadi semalam di AS. indeks saham yang sebagian besar datar, menunjukkan stabilisasi untuk pasar Indonesia saat ini. Secara teknikal, EIDO (MSCI Indonesia) turun 0,3% ke 23,31pt, yang menegaskan bahwa tekanan jual sekarang telah mereda. Namun, besarnya rebound teknis harus terbatas mengingat tekanan ke atas yang berkepanjangan pada dolar AS," papar Taye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie