Asing toreh net buy, IHSG dibuka naik pagi ini



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dijalur hijau di tengah bayang-bayang sentimen pasar pasca pelantikan Presiden Donald Trump, Selasa (24/1). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,47% ke level 5.276,36 pukul 09.06 WIB.

Tercatat 123 saham bergerak naik, 31 saham bergerak turun, dan 90 saham stagnan. Volume di awal perdagangan sekitar 1,01 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 301,1 miliar.

Seluruh indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Sektor infrastruktur memimpin penguatan 10 indeks lainnya sebesar 0,82%. Diikuti keuangan naik 0,60% dan pertambangan naik 0,54%.


Langkah investor asing yang mulai masuk ke pasar domestik turut menopang IHSG. Pagi ini, net buy asing di pasar reguler sekitar Rp 5,403 miliar dan Rp 5,400 miliar keseluruhan market.

Meski demikian, ketidakpastian dari Amerika Serikat (AS) pasca pelantikan Presiden Donald Trump akhir pekan lalu masih menjadi hambatan bagi laju pasar saham global, terutama Asia.

Valbury Asia Securities memproyeksikan, sentimen pasar Asia dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan cenderung melemah.

Dari perspektif tenikal, Valbury memperkirakan, IHSG hari ini bergerak di rentang 5.231- 5.268.

Pagi ini, Bursa saham Jepang jatuh untuk hari kedua setelah yen menyentuh level tertinggi sejak November, Selasa (24/1). Dipicu rencana Presiden Donald Trump yang mengkaji kembali hubungan kemitraan perdagangan Amerika.

Mengutip Bloomberg, indeks Topix turun 0,4 % pada pukul 09:46 waktu Tokyo. Kemudian, indeks Nikkei 225 turun 0,4 %.

“Melepaskan diri dari perjanjian perdagangan bebas dan memaksakan pajak perbatasan dilihat oleh pasar sebagai negatif untuk dollar,” kata Ric Spooner, analis CMC Markets Asia Ltd.

Di sisi lain, pagi ini indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,5 %, setelah dua hari turun, sementara saham Selandia Baru mundur 0,2 % dan Kospi Korea Selatan turun 0,1 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto