JAKARTA. Sebagai negara kepulauan dan memiliki keindahan alam, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand dalam mendatangkan turis. Indonesia tahun lalu mendatangkan turis 10,4 juta orang, sedangkan Malaysia 24 juta dan Thailand mencapai 28 juta orang. Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan 10 destinasi prioritas. Harapannya, Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung. Namun, rencana itu tak dibarengi dengan perencanaan dalam penyediaan tenaga guide atau pemandu wisata. Terlebih dengan kemampuan bahasa asing yang mumpuni. Asnawi Bahar, Ketua Association of The Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA) menyebut kekurangan guide menjadi satu masalah setiap ada pembukaan destinasi-destinasi baru. “Laju industri pariwisata ini juga harus dibarengi dengan mempercepat laju SDM khususnya guide,” ujar Asnawi, Kamis (8/9).
ASITA: Indonesia kekurangan pemandu wisata
JAKARTA. Sebagai negara kepulauan dan memiliki keindahan alam, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand dalam mendatangkan turis. Indonesia tahun lalu mendatangkan turis 10,4 juta orang, sedangkan Malaysia 24 juta dan Thailand mencapai 28 juta orang. Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan 10 destinasi prioritas. Harapannya, Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung. Namun, rencana itu tak dibarengi dengan perencanaan dalam penyediaan tenaga guide atau pemandu wisata. Terlebih dengan kemampuan bahasa asing yang mumpuni. Asnawi Bahar, Ketua Association of The Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA) menyebut kekurangan guide menjadi satu masalah setiap ada pembukaan destinasi-destinasi baru. “Laju industri pariwisata ini juga harus dibarengi dengan mempercepat laju SDM khususnya guide,” ujar Asnawi, Kamis (8/9).