JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mengklaim sejumlah anggotanya menghentikan sementara penjualan paket wisata ke Turki menyusul terjadinya kudeta di negara tersebut pada akhir pekan lalu. Meski akhirnya aksi pemberontakan bisa dilumpuhkan dalam waktu singkat, tetapi para pengelola biro perjalanan Indonesia lebih memilih menunggu sampai kondisinya benar-benar aman dan kondusif. “Pemerintah sudah mengeluarkan peringatan. Kami menghentikan sampai kondisinya aman,” ujar Asnawi Bahar, Ketua Umum ASITA, Senin (18/7). Menurut Asnawi, pihaknya telah meminta kepada pemerintah untuk selalu memberikan informasi terbaru mengenai kondisi keamanan di sana. Menurutnya, lebih baik untuk meninggu situasi tenang selama 2-3 bulan ini. Apalagi kemarin saat insiden terjadi, ada sekitar 200 wisatawan terjebak di bandara.
Asita: Sejumlah travel setop jual paket ke Turki
JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mengklaim sejumlah anggotanya menghentikan sementara penjualan paket wisata ke Turki menyusul terjadinya kudeta di negara tersebut pada akhir pekan lalu. Meski akhirnya aksi pemberontakan bisa dilumpuhkan dalam waktu singkat, tetapi para pengelola biro perjalanan Indonesia lebih memilih menunggu sampai kondisinya benar-benar aman dan kondusif. “Pemerintah sudah mengeluarkan peringatan. Kami menghentikan sampai kondisinya aman,” ujar Asnawi Bahar, Ketua Umum ASITA, Senin (18/7). Menurut Asnawi, pihaknya telah meminta kepada pemerintah untuk selalu memberikan informasi terbaru mengenai kondisi keamanan di sana. Menurutnya, lebih baik untuk meninggu situasi tenang selama 2-3 bulan ini. Apalagi kemarin saat insiden terjadi, ada sekitar 200 wisatawan terjebak di bandara.