JAKARTA. Meski irit bicara, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) akhirnya buka suara terkait kisruh penem-patan dana investasi mereka. Perusahaan asuransi pelat merah tersebut mengatakan, pihaknya memang memarkir dana di Harvestindo Asset Management, Jakarta Investment, Jakarta Securities, Batavia Securities, dan Reliance Asset Management. Sekretaris Perusahaan Askrindo Singgih Harjanto menuturkan, dana investasi yang ditempatkan di lima perusahaan investasi itu kurang dari Rp 500 miliar. "Jadi, tidak benar jika penempatan dana pada lima manajer investasi mencapai seperempat total aset perseroan," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (2/8). Sayang, Singgih enggan berkomentar lebih lanjut ketika ditanya instrumen investasi yang digunakan di lima manajer investasi itu. Askrindo disinyalir menggunakan instrumen repurchase agreement (repo) saham dan kontrak pengelolaan dana (KPD) untuk menggemukkan kelolaan di tahun 2005, 2006, dan 2009.
Askrindo akui memiliki dana di lima manajer investasi
JAKARTA. Meski irit bicara, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) akhirnya buka suara terkait kisruh penem-patan dana investasi mereka. Perusahaan asuransi pelat merah tersebut mengatakan, pihaknya memang memarkir dana di Harvestindo Asset Management, Jakarta Investment, Jakarta Securities, Batavia Securities, dan Reliance Asset Management. Sekretaris Perusahaan Askrindo Singgih Harjanto menuturkan, dana investasi yang ditempatkan di lima perusahaan investasi itu kurang dari Rp 500 miliar. "Jadi, tidak benar jika penempatan dana pada lima manajer investasi mencapai seperempat total aset perseroan," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (2/8). Sayang, Singgih enggan berkomentar lebih lanjut ketika ditanya instrumen investasi yang digunakan di lima manajer investasi itu. Askrindo disinyalir menggunakan instrumen repurchase agreement (repo) saham dan kontrak pengelolaan dana (KPD) untuk menggemukkan kelolaan di tahun 2005, 2006, dan 2009.