Askrindo genjot penjaminan konstruksi



JAKARTA. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bakal menggenjot bisnis penjaminan proyek konstruksi untuk mendongkrak kinerja perusahaan. Kontribusi laba dari sektor bisnis ini lebih menggiurkan ketimbang penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) yang mencatat kerugian di tahun lalu.

Direktur Utama Askrindo Chaerul Bahri mengungkapkan, laba usaha dari bisnis penjaminan non-KUR sepanjang Januari-September 2010 mencapai Rp 15 miliar atau naik sekitar 120% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,4 miliar. "Bahkan, laba usaha dari bisnis penjaminan non-KUR bisa mencapai Rp 30 miliar sampai akhir 2010 ini dengan potensi penjaminan di sektor konstruksi dari proyek-proyek pemerintah," ujar Chaerul ketika ditemui KONTAN, Selasa (26/10). Kondisi tersebut berlawanan dengan bisnis penjaminan KUR Askrindo yang merugi.

Sekadar informasi, tahun lalu Askrindo merugi hingga Rp 110 miliar, lantaran klaim yang harus dibayar lebih besar dari premi yang diterima. Klaim penjaminan KUR membengkak, karena ada pembayaran cicilan yang macet. "Dengan sisa waktu dua bulan, kami tetap optimistis target laba Rp 30 miliar sampai akhir tahun ini akan tercapai," ujarnya. Maklum, proyek-proyek infrastruktur mulai berjalan di akhir tahun. Selama ini, penjaminan dari proyek konstruksi menyumbang hingga 30% terhadap total pendapatan BUMN ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa