JAKARTA. Ladang Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) meraup premi semakin besar. Asuransi pelat merah ini berhasil memperluas kerjasama penjaminan kredit dengan Bank Papua. Dalam kerjasama ini, Askrindo menargetkan bisa mengumpulkan premi sebesar Rp 17,5 miliar. Antonius CS Napitupulu, Direktur Utama Askrindo, menjelaskan kerjasama tersebut meliputi penjaminan beberapa bidang. Di antaranya, penjaminan asuransi kredit usaha mikro kecil (UMK), konsumtif dan multiguna dan kredit pemilikan rumah (KPR) umum. Dari asuransi kredit usaha mikro, Askrindo membidik premi pada tahun pertama sebesar Rp 3,6 miliar. Askrindo akan menjamin kredit bank dengan plafon hingga Rp 300 miliar. Dalam kerjasama asuransi kredit konsumtif dan multiguna, ditargetkan memberikan kontribusi premi Rp 3,15 miliar. Askrindo akan menjamin risiko nasabah Bank Papua dengan plafon kredit antara Rp 800 miliar - Rp 1 triliun. Khusus asuransi KPR umum, target premi sebesar Rp 10,8 miliar. Asuransi BUMN optimistis bisa mencapai target tersebut, karena nilai plafon kredit yang dijamin mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun.Pria yang biasa disapa Anton tersebut optimistis, dari kerjasama ini Askrindo bisa mendapatkan 50% dari total target plafon penyaluran kredit Bank Papua. Alasannya, potensi pembangunan di Papua sangat besar. Sebelumnya Askrindo sudah bermitra dengan Bank Papua dalam KPR Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan (KPRS FLPP) dan Kontra Bank Garansi (KBG). "Potensi Indonesia Timur sangat besar, ini yang coba kami garap," terangnya pada Rabu (22/5).Informasi saja, Askrindo sedang getol memperluas kerjasama dengan perbankan dan non-perbankan. Tujuannya adalah penjaminan asuransi bagi kredit KPR. Sejauh ini mereka sudah menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank DKI, Bank Kalimantan Tengah, BPD Jawa Tengah serta Bank Jawa Barat dan Banten (BJB). Askrindo sedang berusaha menggandeng bank pelat merah lain seperti Bank Mandiri dan BNI. Juga Bank Sulawesi Utara serta BPD DIY. Nah, mengantisipasi peningkatan klaim bermasalah. Askrindo telah menggandeng kejaksaan. Ada tiga persoalan hukum yang kerap dihadapi perusahaan asuransi kredit. Yakni, perselisihan hukum terkait klaim, risiko dispute dan perselisihan pembayaran utang (subrogasi).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Askrindo jamin kredit Bank Papua
JAKARTA. Ladang Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) meraup premi semakin besar. Asuransi pelat merah ini berhasil memperluas kerjasama penjaminan kredit dengan Bank Papua. Dalam kerjasama ini, Askrindo menargetkan bisa mengumpulkan premi sebesar Rp 17,5 miliar. Antonius CS Napitupulu, Direktur Utama Askrindo, menjelaskan kerjasama tersebut meliputi penjaminan beberapa bidang. Di antaranya, penjaminan asuransi kredit usaha mikro kecil (UMK), konsumtif dan multiguna dan kredit pemilikan rumah (KPR) umum. Dari asuransi kredit usaha mikro, Askrindo membidik premi pada tahun pertama sebesar Rp 3,6 miliar. Askrindo akan menjamin kredit bank dengan plafon hingga Rp 300 miliar. Dalam kerjasama asuransi kredit konsumtif dan multiguna, ditargetkan memberikan kontribusi premi Rp 3,15 miliar. Askrindo akan menjamin risiko nasabah Bank Papua dengan plafon kredit antara Rp 800 miliar - Rp 1 triliun. Khusus asuransi KPR umum, target premi sebesar Rp 10,8 miliar. Asuransi BUMN optimistis bisa mencapai target tersebut, karena nilai plafon kredit yang dijamin mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun.Pria yang biasa disapa Anton tersebut optimistis, dari kerjasama ini Askrindo bisa mendapatkan 50% dari total target plafon penyaluran kredit Bank Papua. Alasannya, potensi pembangunan di Papua sangat besar. Sebelumnya Askrindo sudah bermitra dengan Bank Papua dalam KPR Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan (KPRS FLPP) dan Kontra Bank Garansi (KBG). "Potensi Indonesia Timur sangat besar, ini yang coba kami garap," terangnya pada Rabu (22/5).Informasi saja, Askrindo sedang getol memperluas kerjasama dengan perbankan dan non-perbankan. Tujuannya adalah penjaminan asuransi bagi kredit KPR. Sejauh ini mereka sudah menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank DKI, Bank Kalimantan Tengah, BPD Jawa Tengah serta Bank Jawa Barat dan Banten (BJB). Askrindo sedang berusaha menggandeng bank pelat merah lain seperti Bank Mandiri dan BNI. Juga Bank Sulawesi Utara serta BPD DIY. Nah, mengantisipasi peningkatan klaim bermasalah. Askrindo telah menggandeng kejaksaan. Ada tiga persoalan hukum yang kerap dihadapi perusahaan asuransi kredit. Yakni, perselisihan hukum terkait klaim, risiko dispute dan perselisihan pembayaran utang (subrogasi).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News