Askrindo Jamin KUR para Pengrajin Keris di Yogyakarta



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Melalui program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Askrindo mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)salah satunya para pengrajin keris di Desa Banyusurup, Yogyakarta untuk terus memajukan usaha lewat pelestarian budaya jawa. 

Askrindo membantu UMKM pengrajin keris dalam mendapatkan kemudahan fasilitas kredit dari perbankan. 

Sekretaris Perusahaan PT Askrindo Denny S Adji menjelaskan, peran Askrindo selain membantu akses permodalan UMKM, juga mendampingi UMKM untuk tumbuh dalam memperbesar kapasitas produksi UMKM tersebut. 


Dorongan ini merupakan bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2020 sejak awal pandemi.  

Baca Juga: Budaya jamas dan kirab pusaka leluhur, event spiritual dari Kota Keris

"Para pengrajin keris ini harus terus di perhatikan dan di lestarikan karena keris ini merupakan warisan budaya di Indonesia yang sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Lewat pendampingan UMKM, kami coba mendorong UMKM di daerah untuk dapat memanfaatkan masa pemulihan ekonomi ini untuk pengembangan usahanya,” ujar Denny dalam siaran pers, Senin (10/10).

Salah satu perajin keras di Desa Banyusumurup adalah Marjono. Ia telah menjadi pengrajin keras sejak 1994. Ia mengaku dalam mengembangkan usahanya ia mengajukan KUR pada 2014 dan mendapatakan modal Rp 10 juta dan terus meningkat hingga Rp 50 juta di tahun 2022.

"Sebelum adanya pandemi saya rutin tiap bulannya mengekspor keris, selain itu juga orderan dari hampir seluruh Indonesia juga saya mendapatkan orderan seperti halnya untuk souvenir, baju adat pernikahan hingga pesanan dari pecinta dan kolektor keris,"jelasnya.

Baca Juga: Butuh Penguatan Modal, IFG: Loan at Risk untuk KUR di Sejumlah Bank Capai 25%

Harga keris yang dijual oleh Marjono sangat bervariasi mulai dari kelas untuk souvenir diharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000, untuk upacara adat manten diharga Rp 150.000 hingga Rp 500.000 sedangkan untuk pesanan khusus atau ageman diharga Rp 5 juta hingga Rp 50 juta bahkan bisa lebih sesuai dengan permintaan keris itu sendiri.

"Harga bervariasi tergantung tingkat kesulitan dan bahan yang dipakai, contohnya keris yang harganya puluhan juta ini, ini ada ornamen yang dibuat dari emas 24 karat dan salur yang ada di kerisnya juga dikerjakan dengan tangan manual dan bisa selesai hingga satu bahkan tiga bulan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli