Askrindo mencetak pendapat premi Rp 1 triliun



JAKARTA. Kinerja keuangan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) semakin merekah di babak pertama tahun ini. Pendapatan premi perusahaan asuransi pelat merah tersebut terbang tinggi hingga 120% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Merujuk data laporan keuangan Askrindo, BUMN asuransi ini mengumpulkan premi hingga Rp 1 triliun sekama semester I–2015. Torehan ini jauh lebih tinggi ketimbang pencapaian di semester I–2014 yang cuma Rp 450 miliar.

Antonius Chandra, Direktur Utama Askrindo, bilang, kenaikan premi ini sejalan dengan pengembangan bisnis kredit mikro. "Baik dari penjaminan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ataupun asuransi kredit mikro lainnya," ujar dia, Jumat (7/8).


Kendati begitu, pendapatan premi Askrindo hingga Juni itu belum mencapai separo dari target tahun 2015. Sampai akhir Desember, Askrindo mengincar premi mencapai Rp 3 triliun.

Artinya, Askrindo harus mengejar premi sebesar Rp 2 triliun di sisa tahun ini guna mencapai target. Tapi yang jelas, penghasilan premi yang melompat di semester I–2015 ikut mengerek pendapatan underwriting Askrindo.

Per Juni kemarin Askrindo mencatatkan pendapatan underwriting sebesar Rp 996,6 miliar atau melonjak sekitar 82% ketimbang periode yang sama di 2014. Pada semester I–2014 lalu, pendapatan underwriting Askrindo cuma Rp 547,8 miliar.

Perolehan laba Askrindo juga tak kalah kinclong. Perusahaan asiransi yang berdiri tahun 1971 silam ini membukukan kenaikan laba 68%. Di paro pertama tahun ini, laba sebelum pajak Askrindo mencapai Rp 444,2 miliar.

Sedang di periode yang sama tahun lalu laba Askrindo hanya sebesar Rp 264,2 miliar. Tahun ini Askrindo membidik keuntungan sebesar Rp 1 triliun. Itu berarti, sampai Juni lalu, laba Askrindo baru tercapai 44,42% dari target.

Tadinya, Askrindo berharap perolehan laba pada tengah tahun ini bisa mencapai separuhnya atau Rp 500 miliar. Meski belum tercapai setengahnya, Antonius optimistis target laba tahun ini bisa terpenuhi.

Pasalnya, denyut bisnis di dalam negeri diperkirakan memang baru akan bertedak keras di semster kedua. Di enam bulan terakhir tahun ini, banyak proyek infrastruktur pemerintah dan swasta mulai direalisasikan.

Selain itu, kucuran KUR yang semakin deras di semester kedua bakal mendorong kinerja bisnis penjaminan kredit Askrindo. "Sehingga, premi dari penjaminan KUR yang baru ini bisa berkontribusi," ungkap Antonius.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto