Askrindo meraup laba Rp 549 miliar



JAKARTA. Bisnis PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) terus melaju mulus menjelang tutup tahun ini. Askrindo mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 549,4 miliar hingga akhir Oktober 2014. Perolehan laba ini meningkat 89,20% ketimbang periode yang sama tahun lalu, Rp 290,37 miliar.

Laba tahun berjalan ini juga telah melebihi laba sepanjang 2013 lalu sebesar Rp 350,7 miliar. Besaran laba tahun berjalan hingga Oktober mencapai 83% dari target laba bersih sepanjang tahun ini sebesar Rp 660 miliar. Target laba ini naik 88,19% dari realisasi tahun lalu yang menyentuh Rp 350,7 miliar.

Askrindo optimistis, dengan sisa waktu kurang dari dua bulan, target ini bakal terlampaui. "Minimal bisa tercapai saja," kata Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra, akhir pekan lalu. Apalagi secara historis, kredit dari perbankan banyak mengucur di semester kedua, sehingga peluang bagi Askrindo untuk meraup pendapatan asuransi kredit makin lebar.


Segmen kredit usaha rakyat (KUR) masih menjadi penyumbang terbesar bagi perolehan laba Askrindo. Kontribusi dari KUR ini tetap berada di kisaran 60%, sementara sisanya diisi non KUR. Rasio ini tak jauh berbeda dengan periode sebelumnya.

Kondisi ekonomi makro yang melambat tahun ini memang menantang baik bagi pelaku usaha maupun kreditur. Tapi Antonius menilai, bisnis asuransi kredit masih berjalan cukup apik, walaupun beberapa perlambatan bisnis ikut terlihat. Begitu pula dengan kesehatan penyaluran KUR.

Data Komite KUR menyebut, kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) dari KUR yang disalurkan bank nasional mencapai 3,6% sampai September 2014, naik dari NPL periode yang sama tahun lalu sebesar 3,4%. Antonius bilang, pihaknya masih bisa mengantisipasi peningkatan NPL ini. Hal itu terlihat dari kinerja keuangan mereka yang masih tumbuh positif sampai saat ini.

"Bisnis asuransi kredit termasuk unit KUR masih prospektif," imbuh Antonius. Di sisi lain meski persaingan asuransi kredit juga makin ketat, termasuk dengan banyaknya perusahaan asuransi yang mulai gencar memasarkan produknya, Antonius tetap yakin, bisnis Askrindo bisa melaju. Pasalnya pasar asuransi kredit dinilainya masih cukup luas untuk digarap.

Selain tingkat laba tahun berjalan yang membaik, Askrindo juga mencatat peningkatan aset yang tinggi. Total aset Askrindo melonjak 38,29% menjadi Rp 7,44 triliun per akhir Oktober 2014 dibandingkan periode sama tahun lalu. Jumlah investasi perusahaan asuransi kredit ini naik 24% menjadi Rp 5 triliun dari Rp 4 triliun per Oktober 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie