Askrindo Syariah bukukan ujrah Rp 42 miliar



JAKARTA. PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah hingga kuartal I-2017 telah membukukan premi (ujrah) mencapai Rp 42 miliar. Angka tersebut naik 14% jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Perusahaan tampaknya harus injak gas tahun ini. Pasalnya, menurut Presiden Direktur PT Askrindo Syariah, Pribadi, target ujrah tahun ini sebesar Rp 210 miliar. Pertumbuhan target tersebut 37% dibanding realisasi 2016 yang terkumpul Rp 153,6 miliar. 

Menurut Pribadi, mayoritas perolehan ujrah berasal dari produk pembiayaan penjaminan (kafalah) produktif dari Askrindo Syariah. Produk kafalah tersebut meliputi Kafalah pembiayaan mikro, kecil dan menengah, kafalah bank garansi, dan kafalah transaksi Perdagangan. Namun, Pribadi tidak menyebutkan berapa nilai kontribusi dari produk-produk ini.


Sementara untuk realisasi klaim (tawidh), pada tahun lalu tawidh Askrindo Syariah mencapai Rp 36 miliar. Nilai klaim tersebut relatif lebih besar dari prediksi yang diperkirakan sebesar Rp 18 miliar. "Tahun ini, tawidh meningkat tajam dari tahun lalu mendekati 100%," ujar Pribadi kepada KONTAN, Senin (24/4).

Angka tersebut jelas melebihi angka rata-rata industri yang berkisar 30%-60%. Menurut Pribadi, peningkatan tawidh yang signifikan tersebut dikarenakan meningkatnya pembiayaan bermasalah atau angka non performing finance (kredit macet) di lembaga keuangan syariah secara umum.

Untuk itu, anak perusahaan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) ini mengaku akan lebih berhati-hati dalam mengelola penjaminan kredit. Perusahaan akan melakukan evaluasi serta perbaikan dalam syarat dan ketentuan berlaku kepada nasabah yang akan melakukan pinjaman kredit.

Demi mencapai target tahun ini, Askrindo Syariah akan tetap fokus menggarap bisnis penjaminannya dan akan memperkuat sektor program kredit usaha rakyat (KUR), mengingat Askrindo telah ditunjuk pemerintah sebagai penjamin KUR syariah.

Selain itu, menurut Pribadi, Askrindo Syariah akan terus meningkatkan kinerjanya. Askrindo syariah paham dan mengerti tantangan bisnis penjaminan ini berupa terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten.

"Kami akan tingkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia serta menerapkan prinsip prudent underwriting secara konsisten," ujar Pribadi.

Untuk proyeksi laba tahun ini, Askrindo Syariah menargetkan laba meningkat 40% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 36 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia