Askrindo Syariah jalin kerjasama dengan Bank Riau Kepri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Bank Riau Kepri.  Penandatanganan tersebut dilakukan Direktur Utama Askrindo Syariah Seogiharto dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari di Jakarta, di dampingi jajaran masing-masing.

Kerjasama tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan kedua perusahaan karena Bank Riau bank dengan aset cukup besar yakni Rp 27 triliun dan 10% aset tersebut bersumber dari aset unit usaha syariah sebesar Rp 2,7 triliun dengan potensi bisnis yang cukup besar.

Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najjamuddin mengatakan, Bank Riau Kepri merupakan bank daerah yang berkembang dengan sangat pesat. Menurutnya, kerjasama ini potensial karena pihaknya melihat potensi konsumer Bank Riau Kepri ini sebesar Rp. 482 miliar, sedangkan potensi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp. 100 M dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp. 13 M,.


"Karena itu, Askrindo Syariah merasa penting untuk melakukan kerjasama yang akan saling menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya, Kamis (28/2). \

Supardi mengatakan, ke depan Askrindo Syariah juga akan akan menyasar produk produk yang menjadi kekuatan Bank Riau Kepri khususnya untuk pembiayaan konsumtif berbasis potong gaji bagi karyawan PNS.

"Kita terus memperbanyak mitra kerja kita tidak hanya dengan perbankan nasional tapi perbankan di daerah. Kekuatan perbankan daerah itu sangat bagus dan potensinya juga luar biasa karena di daerah itu captive market mereka sangat baik seperti pinjaman untuk kesejahteraan karyawan mereka atau pembelian rumah serta kebutuhan lainnya," jelas Supardi.

Selain itu, terkait kinerja Askrindo Syariah selama tahun 2018, Supardi menjelaskan, perseroan ini mengalami peningkatan signifikan, hal tersebut tercermin dari meningkatkan pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) serta laba perusahaan di selama tahun 2018.

Menurutnya, pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) naik 29,6% sebesar Rp 225 miliar dibanding IJK tahun 2017 yaitu sebesar Rp 176 miliar. Sementara untuk laba bersih perusahaan di tahun 2018  Askrindo Syariahberhaasil membukukan laba sebesar Rp.14 miliar naik sekitar 66,7% dibandingkan laba 2017 yang sebesar Rp 6 miliar.

Untuk tahun 2019, Supardi mengatakan, akan tetap melakukan strategi implementatif memaksimalkan potensi pasar penjaminan syariah yang ada di tanah air. Selain itu, Askrindo syariah juga terus mengembangkan layanan dan inovasi dengan ditunjang oleh IT dan outlet yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.

"Askrindo Syariah akan fokus pada penjaminan syariah segmen konsumtif sejalan dengan arah perkembangan bisnis perbankan syariah, sedangkan untuk sektor produktif akan tetap disasar secara selektif untuk tetap menjadi prudent underwriting," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli