SURABAYA. Penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) atau BI rate dari 6% menjadi 5,75% bakal meluruhkan imbal hasil deposito. Namun, manajemen PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tetap mengutamakan penyimpanan dananya di deposito. Alasannya adalah faktor keamanan. Akhir tahun 2011, dana investasi Askrindo sebesar Rp 2,67 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 95% tersimpan di deposito. Tahun 2012, target dana investasi Askrindo Rp 3,98 triliun, sebanyak Rp 3,8 triliun tersimpan di deposito atau komposisinya sama dengan tahun lalu. Bila bunga deposito berkurang karena turunnya BI rate, target hasil investasi Askrindo pada tahun ini Rp 173,48 miliar bisa meleset. Askrindo memilih memperbesar pendapatan underwriting daripada hasil investasi. "Kami menargetkan, di 2012 pertumbuhan net underwriting 22% menjadi Rp 664,6 miliar. Sedangkan dana kelolaan tumbuh 33% menjadi sekitar Rp 4 triliun," kata Antonius Chandra, Direktur Utama Askrindo, akhir pekan lalu.
Askrindo tetap setia investasi di deposito
SURABAYA. Penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) atau BI rate dari 6% menjadi 5,75% bakal meluruhkan imbal hasil deposito. Namun, manajemen PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tetap mengutamakan penyimpanan dananya di deposito. Alasannya adalah faktor keamanan. Akhir tahun 2011, dana investasi Askrindo sebesar Rp 2,67 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 95% tersimpan di deposito. Tahun 2012, target dana investasi Askrindo Rp 3,98 triliun, sebanyak Rp 3,8 triliun tersimpan di deposito atau komposisinya sama dengan tahun lalu. Bila bunga deposito berkurang karena turunnya BI rate, target hasil investasi Askrindo pada tahun ini Rp 173,48 miliar bisa meleset. Askrindo memilih memperbesar pendapatan underwriting daripada hasil investasi. "Kami menargetkan, di 2012 pertumbuhan net underwriting 22% menjadi Rp 664,6 miliar. Sedangkan dana kelolaan tumbuh 33% menjadi sekitar Rp 4 triliun," kata Antonius Chandra, Direktur Utama Askrindo, akhir pekan lalu.