ASM targetkan premi asuransi kesehatan Rp 900 M



JAKARTA. PT Asuransi Sinar Mas (ASM) masih harap-harap cemas dengan lini bisnis asuransi kesehatan mereka di tahun ini. Belum banyaknya kemajuan pembahasan Coordination of Benefit (CoB) antara perusahaan asuransi komersial dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuat mereka tak mau memaksakan diri.

Direktur ASM Dumasi MM Samosir mengatakan dengan kondisi pasar di kalangan korporasi yang masih menahan diri akibat belum jelasnya masa depan CoB produk asuransi kesehatan masih cukup berat di tahun ini. Meski di awal tahun ini, perseroan masih mematok target pertumbuhan premi asuransi kesehatan sebesar 38,8% menjadi Rp 900 miliar.

Sementara di 2014 kemarin premi dari bisnis asuransi kesehatan perseroan memang melorot sekitar 20% menjadi Rp 648 miliar. Selain banyaknya nasabah segmen kumpulan yang menahan diri, beberapa nasabah juga ada yang berpindah ke perusahaan asuransi lain.


"Tapi melihat kondisi saat ini, paling tidak menyamai tahun lalu saja sudah bagus. Semoga tidak turun lagi," katanya, Selasa (10/3).

Menurut Dumasi masih ada dua poin penting dalam pembahasan CoB yang masih belum menemukan titik temu. Pertama adalah soal usulan semua rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan perusahaan asuransi komersial bisa diterima sebagai provider BPJS Kesehatan dalam skema CoB.

Yang kedua adalah soal skema pelayanan berjenjang yang dianut BPJS Kesehatan. Skema ini belum bisa diterima oleh perusahaan asuransi komersial dan pihak rumah sakit yang menjadi provider perusahaan asuransi.

Pembahasan CoB sendiri masih akan berlanjut, dengan batas waktu sampai pertengahan tahun ini. Ia berharap poin-poin yang menjadi pekerjaan rumah dalam pembahasan ini bisa diselesaikan tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan