Asoka Mas akan mengerek pertumbuhan asuransi aneka 20%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis produk asuransi aneka yang apik di tahun lalu membuat PT Asuransi Asoka Mas optimistis. Perseroan yakin pertumbuhan produk tersebut masih bisa naik 20% di tahun ini.

Direktur Utama Asuransi Asoka Mas Yulianto Hengki Saputra mengatakan, tren bisnis asuransi aneka tahun lalu bertumbuh 20% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. Sehingga, tahun ini pihaknya masih ingin mengejar keberlanjutan bisnis yang moncer seperti tahun lalu.

Kendati memang, dari total premi yang dibukukan Asoka Mas tahun 2017 sebesar Rp 1,1 triliun, porsi asuransi aneka baru menyumbang sebesar 5%. Produk dominan terbesar masih bersumber dari lini bisnis asuransi properti, kendaraan bermotor, rangka kapal dan asuransi pengangkutan.


Namun, Asoka Mas telah memiliki strategi pengembangan bisnis ini. Seperti misalnya, tidak lagi berfokus pada kanal distribusi broker dan keagenan tapi juga coba merambah ke jalur bancassurance serta segmen ritel.

"Saat ini sasaran untuk asuransi aneka kami masih fokus ke segmen korporasi, tapi akan ada pengembangan ke ritel," kata Yulianto kepada Kontan.co.id, Kamis (15/2).

Upaya pengembangan itu juga akan sejalan dengan target bisnis Asoka Mas tahun ini yang sedang menggenjot kontribusi dari segmen ritel bisa naik jadi 20% yang semula baru menyumbang kontribusi sebesar 10%.

Adapun jenis asuransi aneka yang ditawarkan Asoka Mas saat ini yakni terdapat asuransi kecelakaan diri, asuransi tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, asuransi penggelapan, asuransi kebongkaran, asuransi uang dan sebagainya.

Tahap pertama, imbuh Yulianto, untuk menyasar nasabah ritel pihaknya akan membidik segmen menengah ke atas yang memiliki potensi pasar lebih besar. "Untuk pengembangan produk kami juga akan coba menjual asuransi perjalanan dan beberapa produk yang ada," kata dia.

Asal tahu saja, tahun ini, Asoka Mas membidik premi sebesar Rp 1,33 triliun. Angka itu diproyeksi naik 20,9% dari realisasi akhir 2017 sebesar Rp 1,1 triliun. Yulianto optimis, industri asuransi umum di tahun ini memberikan iklim positif yang ditopang oleh membaiknya perekonomian dalam negeri. Kendati memang, beberapa waktu belakangan pasar asuransi cenderung lesu bahkan melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia