KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terus mendorong industri untuk mengembangkan segmen individu yang saat ini masih rendah. Upaya ini dilakukan untuk menggairahkan bisnis DPLK. Wakil Ketua Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan menjelaskan, dari total aset DPLK per Desember 2017 sebesar Rp 75,33 triliun hanya sekitar 5% yang dikontribusi dari segmen individu. Sisanya masih didominasi dari segmen korporasi. Untuk itu dukungan teknologi sangat dibutuhkan guna menggeber jumlah peserta dana pensiun kalangan individu. "Karena pendekatan yang potensial itu ya teknologi, utamanya pengguna gadget yang paling mudah disasar," kata Nur Hasan, pekan lalu.
Asosiasi DPLK: Butuh dukungan teknologi dan insetif pajak untuk pacu segmen ritel
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terus mendorong industri untuk mengembangkan segmen individu yang saat ini masih rendah. Upaya ini dilakukan untuk menggairahkan bisnis DPLK. Wakil Ketua Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan menjelaskan, dari total aset DPLK per Desember 2017 sebesar Rp 75,33 triliun hanya sekitar 5% yang dikontribusi dari segmen individu. Sisanya masih didominasi dari segmen korporasi. Untuk itu dukungan teknologi sangat dibutuhkan guna menggeber jumlah peserta dana pensiun kalangan individu. "Karena pendekatan yang potensial itu ya teknologi, utamanya pengguna gadget yang paling mudah disasar," kata Nur Hasan, pekan lalu.