KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) menyoroti usulan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan industri. Ketua Umum AKLP, Yustinus Gunawan menilai, opsi untuk menaikkan tarif listrik bisa kontraproduktif dengan usaha pemerintah untuk mendorong pemulihan industri manufaktur. “Pemerintah habis-habisan memulihkan ekonomi nasional melalui program PEN, termasuk sektor industri manufaktur sebagai tolak ukur utama geliat PEN,” kata Yustinus kepada Kontan.co.id, Kamis (8/4).
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji rencana penyesuaian tarif listrik (tariff adjustment). Sebelumnya, dengan skenario penyesuaian tarif yang ada, akan terjadi kenaikan tagihan listrik bulanan dengan besaran yang beragam, bergantung pada golongan pelanggan.
Baca Juga: Komisi VII DPR: Rencana penyesuaian tarif listrik perlu dievaluasi secara hati-hati Menurut simulasi dan perhitungan Kementerian ESDM, kenaikan tarif paling besar bakal dijumpai pada kelompok pelanggan industri I-4 di atas 30.000 kVA. Kenaikannya diproyeksi mencapai Rp 2,9 miliar per bulan. Porsi biaya listrik dalam struktur biaya produksi industri kaca lembaran dan pengaman sendiri tidak bisa dianggap kecil. Yustinus bilang, untuk industri kaca pengaman otomotif misalnya, porsi kontribusi biaya listrik bisa mencapai 28% dalam total biaya produksi. Makanya, menurut Yustinus, usulan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan industri berpotensi menghambat pemulihan industri kaca lembaran dan pengaman.
Asal tahu saja, saat ini utilisasi produksi kaca pengaman berkisar 35% dari total kapasitas terpasang, sementara utilisasi produksi industri kaca lembaran berkisar 80% saat ini. Normalnya, utilisasi keduanya bisa mencapai 95% pada kondisi normal. Proyeksi AKLP, pemulihan industri kaca lembaran bisa dicapai pada pertengahan tahun 2022 apabila tidak ada kenaikan tarif listrik. Sementara itu, pemulihan industri kaca pengaman diproyeksi bisa diharapkan dapat tercapai dalam 3-4 tahun ke depan kalau tidak ada kenaikan tarif listrik, namun hal ini juga bergantung pada pemulihan yang terjadi pada sektor industri otomotif.
Baca Juga: Tarif listrik bakal naik, ini besaran kenaikan tagihan pelanggan 900 dan 1.300 VA Editor: Yudho Winarto