KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca implementasi harga gas US$ 6 per MMBTU bagi sektor industri, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) berharap rekonsiliasi tagihan tak mengganggu upaya peningkatan utilisasi. Ketua AKLP Yustinus Gunawan mengungkapkan, industri anggota asosiasi di Jawa Bagian Barat telah menerima tagihan bulan Juli dengan harga US$ 6 per MMBTU. Sayangnya, sejumlah pelaku industri lain masih belum menerima tagihan yang sama dan masih menggunakan besaran harga gas yang lama. "Di Jawa Bagian Timur, PGN menagih dengan harga US$ 6 MMBTU untuk hanya 20% volume pemakaian Juli, sedangkan 80% pemakaian Juli ditagih dengan harga lama. Bahkan, PT Bayu Buana Gemilang menagih dengan harga lama untuk seluruh pemakaian Juli," ungkap Yustinus kepada Kontan.co.id, Senin (17/8).
Asosiasi kaca lembaran berharap rekonsiliasi tagihan harga gas dipercepat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca implementasi harga gas US$ 6 per MMBTU bagi sektor industri, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) berharap rekonsiliasi tagihan tak mengganggu upaya peningkatan utilisasi. Ketua AKLP Yustinus Gunawan mengungkapkan, industri anggota asosiasi di Jawa Bagian Barat telah menerima tagihan bulan Juli dengan harga US$ 6 per MMBTU. Sayangnya, sejumlah pelaku industri lain masih belum menerima tagihan yang sama dan masih menggunakan besaran harga gas yang lama. "Di Jawa Bagian Timur, PGN menagih dengan harga US$ 6 MMBTU untuk hanya 20% volume pemakaian Juli, sedangkan 80% pemakaian Juli ditagih dengan harga lama. Bahkan, PT Bayu Buana Gemilang menagih dengan harga lama untuk seluruh pemakaian Juli," ungkap Yustinus kepada Kontan.co.id, Senin (17/8).