Asosiasi Logistik dan Pemprov DKI selaraskan regulasi sistem logistik daerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bersinergi menyelaraskan berbagai regulasi agar sistem logistik daerah menjadi lebih efisien. Tujuannya agar  berdampak pada peningkatan kualitas perekonomian.

Hal itu disepakati setelah ALFI mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jakarta pada 17 Januari 2018 lalu. Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk membahas penyusunan sistem logistik daerah sebagai bagian dari sistem logistik nasional.

“Pertemuan kami dengan pak Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta ini guna membahas program kerjasama Pemprov DKI Jakarta dengan ALFI terkait pembangunan sistem logistik daerah yang bertujuan untuk menekan biaya logistik,” ujar Yukki dalam keterangan resmi, Jumat (19/1).


Yukki menerangkan, saat ini perencanaan pembangunan belum terintegrasi dengan sistem logistik. Hal ini menjadi penyebab sulitnya menurunkan biaya logistik dan transportasi.

Berdasarkan riset ALFI, biaya logistik nasional mencapai 23,6% pada tahun 2017. Dengan memiliki sistem logistik yang mumpuni Yukki meyakinkan biaya logistik akan turun 4% hingga 5%.

“Oleh sebab itu, kami bersama Pemprov DKI bersinergi untuk menyelaraskan berbagai regulasi agar sistem logistik menjadi lebih efisien dan berdampak pada peningkatan kualitas perekonomian,” imbuh Yukki.

Ketua Umum ALFI DKI Jakarta Widijanto optimistis dengan koordinasi ini industri logistik akan tumbuh antara 12% sampai 14% di tahun ini. “Kita ingin benahi dari segala segi baik dari transportasinya, pergudangan, teknologi dan digitalnya, segi IT dan lain sebagainya sehingga prediksi industri logistik akan tumbuh antara 12% hingga 14%,” ujar Widijanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyebutkan hampir 30% biaya yang dikeluarkan oleh dunia usaha di Indonesia dan di Jakarta diserap oleh sektor logistik. Sedangkan, best practice di dunia itu berkisar 10%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini