Asosiasi pengelola hotel Bali menepis isu tarif hotel naik karena IMF



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Rumor harga hotel naik karena ada gelaran pertemauan tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan World Bank (WB), dibantah oleh Asosiasi Hotel Bali.

Chairman Bali Hotel Association, Ricky Darmika Putra mengatakan, sejak tiga tahun yang lalu, semua hotel sudah menggunakan dynamic rate. Artinya harga hotel dibentuk oleh permintaan masyarakat.

“Semakin tinggi demand-nya semakin naik harganya. Itu betul-betul pasar yang menciptakan demand-nya. Itu hanya isu,” kata Rocky saat ditemui di Nusa dua.


Ricky menegaskan, anggota dari asosiasi hotel di Bali tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. pasalnya, semua hotel memiliki harganya masing-masing dan mereka tidak boleh menaikan harganya semena-mena dan karena sudah ada kontrak rate.

“Tolong diubah konotasinya, karena bulan Oktober masih masuk dalam high session. Kalau saya menekan general manager (GM) itu untuk menurunkan harganya, nanti saya yang dimarahin,” tambah Ricky.

Di sisi lain, dengan 15.000 delegasi IMF-World Bank yang akan datang, para anggota asosiasi hotel di Bali terpaksa untuk menggeser jadwal tamu yang akan datang pada Oktober mendatang. Ricky mengakui, ada beberapa pasang pelanggan hotelnya untuk dipindahkan jadwalnya menjadi November.

“Karena semua hotel sudah fully booked hampir dua minggu atau minium 8 hari, Westin 30 hari. Dan rate-nya sudah deal dari tahun lalu. Itu keuntungan bagi kami semuanya,” imbuh Ricky.

Ricky memaparkan, pemesanan kamar hotel yang lama tersebut lantaran akan ada tim advance yang akan datang dan mempersiapkan 4.000 ruang rapat khusus, small lounge area. Bahkan, akan banyak kasur yang dikeluarkan.

“Apalagi tamu dari middle east, mereka akan bawa keluarganya, satu kamar bukan untuk sendiri, tapi untuk tempat main anaknya. Mereka tambah tv di kiri kanan dan mereka supply itu,” jelas Ricky.

Ibarat sekali mendayung dua pulau terlampaui, Acara IMF-WB ini sangat penting bagi para anggota asosiasi, lantaran untuk menjaring pangsa pasar yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.

Bahkan, tidak jarang, hotel-hotel lain telah mempersiapkan paket perjalanan sebagai surprise value added. Seperti Spa, trip untuk keluarga dan masih banyak lagi. “Dampaknya akan ke destinasi lain bukan hanya Bali,” tandas Ricky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi