KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membuat investor asing penasaran. Sabtu lalu (1/4), Otorita IKN (OIKN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama asosiasi pengusaha Jepang meninjau lokasi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Penasihat Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi bersama Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi memimpin delegasi Japan International Association for the Industry of Building and Housing (JIBH). JIBH merupakan asosiasi pengusaha Jepang yang bergerak di sektor industri bangunan dan perumahan. Mereka ingin melihat langsung progres pembangunan serta potensi investasi yang dapat dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ini suatu sinyal yang menggembirakan karena ini adalah kunjungan balasan dari market sounding yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia ke Jepang pada akhir bulan Februari lalu,” ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/4).
Baca Juga: Kemenkeu: Akan Ada Tambahan Anggaran Rp 8 Triliun untuk Pembangunan IKN Tahun Ini Dalam kunjungan ini, delegasi Jepang berkesempatan melihat langsung bagaimana pembangunan IKN terus berjalan. Para delegasi diajak untuk melihat dengan seksama progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, Titik Nol Nusantara, Istana Presiden, dan hunian pekerja konstruksi. Menurut Agung, seperti yang sering disampaikan Kepala OIKN Bambang Susantono bahwa seeing is believeing. Dengan melihat langsung progres pembangunan di lapangan, para delegasi investor dari Jepang dapat melihat pembangunan terus berjalan. “Jadi ada kepercayaan karena membangun kepercayaan investor itu paling penting,” kata Agung. Lebih lanjut, Agung mengungkapkan, Penasihat Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi menuliskan di lembar testimoni: great job. Menurutnya ini adalah sebuah testimoni yang sangat penting untuk membangun kepercayaan pasar. Oleh sebab itu, ia optimis bahwa kunjungan Jepang kali ini akan ditindaklanjuti secara riil. Pada acara makan malam yang diadakan sebelumnya, Penasihat Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi menyampaikan harapannya pembangunan IKN akan menjadi pembangunan mega project bagi investasi Jepang setelah proyek MRT dan Pelabuhan Patimban. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, diperkirakan kebutuhan air baku Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara sekitar 900 liter/detik. "Untuk tahap awal akan dibangun Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang diambil dari Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 350 liter/detik dan juga WTP Intake Sungai Sepaku sebesar 300 liter/detik," kata Diana. Diana menerangkan, WTP/IPA tersebut akan dilengkapi dengan jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 20 km ke KIPP IKN dan juga bangunan tampungan air (resevoar). Pembangunan sistem penyediaan air baku ini akan didukung dengan teknologi yang lebih bagus dari teknologi air minum yang saat ini ada di Indonesia. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun dengan kapasitas tampung 10 juta m3 dan luas genangan 280 ha, dapat melayani air baku sebesar 2.500 liter/detik. "Saat ini progres Bendungan Sepaku Semoi sebesar 88% akan kami selesaikan di Juni 2023. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku untuk melayani air baku sebesar 3.000 liter/detik.," kata Harya. Selain untuk penyediaan air baku, Bendungan Sepaku Semoi juga difungsikan untuk pengendalian banjir dan kawasan wisata. "Nantinya untuk memenuhi kebutuhan air baku jangka panjang di IKN, akan dibangun lagi satu bendungan, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 4.300 liter/detik," ucap Harya.
Selain melihat pembangunan infrastruktur pemenuhan kebutuhan air baku IKN, para delegasi Jepang tersebut juga melihat lokasi titik nol IKN, pembangunan Istana Negara, rumah susun Hunian Pekerja Konstruksi, dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sepanjang 2,99 km. "Kami siap mendukung pembangunan IKN untuk dapat selesai dengan cepat. Great job," kata Hiroto Izumi.
Baca Juga: Dua Investor Ini Akan Bangun Hunian ASN di IKN, Segini Nilai Investasinya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat