KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) meminta pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak tergesa-gesa mematok harga batubara untuk keperluan domestik alias batubara domestic market obligation (DMO). Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, APBI yang mewakili banyak perusahaan batubara melakukan kajian atas permintaan PLN yang ingin mematok harga batubara DMO untuk pembangkit listrik, yakni di kisaran US$ 60 per ton. "Kajian kami melibatkan seluruh anggota," ujarnya, Jumat (2/2). Ia meminta pemerintah tidak tergesa-gesa menuruti keinginan PLN itu. APBI juga dengan senang hati bersedia diskusi bersama pemerintah dan PLN untuk mencari solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak. "Sebaiknya untuk harga jangan dipatok," tandasnya.
Asosiasi pertambangan batubara minta pemerintah menolak usulan PLN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) meminta pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak tergesa-gesa mematok harga batubara untuk keperluan domestik alias batubara domestic market obligation (DMO). Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, APBI yang mewakili banyak perusahaan batubara melakukan kajian atas permintaan PLN yang ingin mematok harga batubara DMO untuk pembangkit listrik, yakni di kisaran US$ 60 per ton. "Kajian kami melibatkan seluruh anggota," ujarnya, Jumat (2/2). Ia meminta pemerintah tidak tergesa-gesa menuruti keinginan PLN itu. APBI juga dengan senang hati bersedia diskusi bersama pemerintah dan PLN untuk mencari solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak. "Sebaiknya untuk harga jangan dipatok," tandasnya.